Penulis Politik Under Ground: Hentikan Misi Tiongkok, Cara Menyelamatkan Bangsa

Tenaga kerja China/Foto Istimewa

Tenaga kerja China/Foto Istimewa

NusantaraNewss.co, Jakarta – “Mengapa Myanmar berani menghentikan kerjasama dengan Tingokok sedang Indinonesia belum (untuk tidak mengatakan “tidak”),” demikian ungkapan seorang pengamat muda yakni Sandri Rumanama

Inonesia, kata Sandri, adalah bagian strategis dari misi Tionghoa dalam membangun kekuatan baru bagi negaranya. Dimana, lanjutnya, tanah Melayu dan bumi Melanesia merupakan lahan empuk bagi para investor Tiongho.

“Berbagai mega proyek hasil kerjasama Indonesia dan Republik Rakyat Cina (RRC) adalah bentuk pengkhianatan terhadap negara ini, Cina bukan saja berinvestasi namun mereka juga buat kasasi di negara ini,” cetus penulis buku ‘Politik Under ground’ dalam sebuah pernyataan yang ditulis NusantaraNews.co, Jumat (1/12/2017).

Pengamat Muda ini juga mengatakan, Berbagai regulasi ditabrak begitu saja, rakyat pribumi dihina, bahkan budaya mereka dipaksakan agar di terima oleh rakyat Indonesia.

“Jika ada orang yang berkata bahwa proyek-proyek pembangunan infrastruktur adalah cara mensejahterakan rakyat adalah keliru, mengapa. karena kesejahteraan dan kemakmuran bisa dtercapai jika ada jaminan pekerjaan dengan upah yang memadai,” ungkap Sandri.

“Bangun jambatan pekerjanya Tionghoa, buat toll pekerjanya Tionghoa, bangun gedung pekerja Tionghoa, kalau buruh pabrik pribumi, tukang mikul di pelabuhan pribumi, security pribumi, depkolektor pribumi, preman pribumi, penjambret pribumi bayarannya jauh dari kata lumayan mimpi apa indeks ekonomi kita bisa tercapai,” imbuh Direktur Sandri Center Institute itu.

Pewarta/Editor: Achmad Sulaiman

Exit mobile version