NUSANTARANEWS.CO, Turki – Amerika Serikat telah kerahkan petugas keamanan ke perbatasan Turki dan Suriah untuk menjadi penyangga pasukan yang dipimpin Ankara dan pejuang Kurdi. Dari laporan Sputnik News Sabtu (29/4/2017) seorang sumber dari Unit Perlindungan Rakyat (People’s Protection Units/YPG) yang tidak bersedia disebutkan namanya membenarkan hal tersebut.
“Kami telah membahas dengan Amerika Serikat. Saat ini yang perlu dilakukan adalah mencegah Angkatan Bersenjata Turki supaya tidak melancarkan serangan terhadap kami. Kami juga mengatakan kepada AS bahwa jika Turki menyerang pasukan kami sekali lagi, kami akan menarik diri dari operasi Raqqa dan menyebarkan semua pasukan kita ke perbatasan. Dalam hal ini AS berjanji untuk melakukan segala upaya untuk menghentikan serangan lebih lanjut,” kata sumber tersebut.
Pentagon dilaporkan telah menempatkan tentaranya di sepanjang perbatasan. Membentang dari kota Kobani sampai Karkamis. Beberapa foto personel layanan AS berkendaraan lapis baja di daerah tersebut telah muncul di kanal media sosial Twitter.
Seorang wartawan bernama Mohammed Hassan, menggunggah foto tersebut dengan tidak memberikan lokasi di mana tank-tank labis baja itu diturunkan. Hassan hanya mengatakan bahwa tentara AS tampak terlihat antara Rojava dan Turki. Rojava adalah daerah otonom di Suriah Utara. Dimana kawasan ini dikelola langsung oleh orang-orang Kurdi. Meliputi antara lain Afrin, Jazira dan Kobani.
Sementara itu, Ankara sendiri juga telah mengirim bala bantuan ke daerah tersebut. Seorang wartawan bernama Baxtiyar Goran menulis kicauan di akun twitternya, bahwa langkah tersebut merupakan respons terhadap tersebarnya tentara AS.
Beberapa hari terakhir ini telah terjadi bentrokan berat antara militer Turki dan YPG yang dekat dengan kota Ceylanpinar. Awal pekan ini, jet-jet Turki melancarkan serangan udara terhadap target YPG di Suriah Utara. Peristiwa itu telah menewaskan sekitar 70 pejuang Kurdi.
Pewarta/Editor: M. Romandhon