MancanegaraTerbaru

Pentagon: Kehadiran Angkatan Darat AS di Polandia Murni Defensif

NUSANTARANEWS.CO – Juru bicara Pentagon Dana Wahite mengatakan bahwa penempatan Angkatan Darat AS di sebuah divisi di Polandia adalah keputusan defensif murni. Pernyataan Pentagon ini terjadi setelah Kementerian Pertahanan Rusia mencatat bahwa penempatan pasukan patroli tambahan di Polandia telah melanggar Undang-Undang Pendirian NATO-Rusia (NATO-Russia Founding Act).

“Kehadiran kami di sana bersifat defensif. Kami sangat transparan dengan kemhadiran kami di sana. Kami berada di tempat itu dalam posisi bertahan dan sikap kami sangat jelas dan siapapun yang melihatnya secara berbeda pasti akan salah persepsi,” kata White seperti dikutip Sputnik, Jumat (13/10/2017).

Sebelumnya, juru bicara Kementerian Pertahana nRusia Mayjen Igor Konashenkov mengatakan bahwa Washington telah memanfaatkan ketakutan Barat menyusul latihan gabungan Rusia-Belarusia (Zapad-2017), untuk diam-diam memasang pasukan tempur lapis baja ke-dua (Armored Brigade Combat Team) di Polandia beserta peralatan tempur lainnya yang dipasang di perbatasan Rusia-Polandia.

Sementara, peralatan militer pasukan tempur lapis baja ke-tiga AS sudah disiapkan. Sehingga, Igor menilai hal tersebut secara de facto menciptakan divisi mekanis di dekat perbatasan Rusia yang jelas melanggar UU Pendirian NATO-Rusia.

Baca Juga:  UKW Gate Tak Tersentuh Media Nasional

BACA JUGA:

Latihan gabungan Rusia-Belarusia (Zapad 2017) diketahui memang telah memancing ketegangan yang semakin meningkat di perbatasan. Latihan perang Zapad 2017 termasuk yang terbesar yang digelar Rusia di mana melibatkan 12.700 personil militer, 0 pesawat terbang dan helikopter, 680 kendaraan dan peralatan militer berbasis darat, 250 tank, 200 sistem artileri, peluncur roket ganda serta 10 kapal perang.

Bagi Polandia, Zapad 2017 adalah persiapan Rusia menginvasi Warsawa. Polandia sendiri telah menjawab latihan Zapad 2017 dengan menggelar latihan perang bertajuk Dragon-17 di Zegrze dekat Warsawa. Latihan perang besar-besaran ini dilaporkan melibatkan 17 ribu personil militer terdiri dari Amerika Serikat, Lithuania, Latvia, Inggris, Jerman, Slovakia, Italia, Bulgaria, Rumania, Georgia dan Ukraina.

Baca Juga:  Tiga Kader PMII Layak Menduduki Posisi Pimpinan DPRD Sumenep

Menurut White, penempatan pasukan tempur lapis baja ke-dua AS di Polandia adalah bagian dari komitmen keamanan kolektif AS terhadap sekutu di Eropa sebagai upaya mengantisipasi tindakan agresif Rusia.

Kabarnya, tempur lapis baja ke-dua AS ini terdiri dari 3.300 personle dan sekitar 1.600 peralatan termasuk 85 tank. Dan sengaja dikerahkan juga untuk ditugaskan dalam Operasi Penyelesaian Atlantik (Operation Atlantic Resolve).

Sedangkan Menteri Pertahanan Polandia mengatakan bahwa batalyon NATO memang ditempatkan secara reguler di perbatasan Polandia-Rusia. Dan Komando Eropa mengatakan bahwa pasukan tersebut ditugaskan ke skuadron ke-3, Resimen Kavaleri ke-2.

Rusia pun panas. Kepala Komite Pertahanan Duma Negara Bagian Rusia memperingatkan Moskow bisa saja memilih untuk memperkuat senjata rudal balistik Iskander di perbatasannya termasuk di Kaliningrad sebagai tanggapan atas tindakan AS di wilayah Baltik. (almeiji)

(Editor: Eriec Dieda/NusantaraNews)

Related Posts