Pengurus Cabang Rajin Gelar Kompetisi, Warga Kota Malang Rame- Rame Minati Olahraga Gateball

Pengurus cabang rajin gelar kompetisi, Warga Kota Malang  rame-rame minati olahraga gateball
Pengurus cabang rajin gelar kompetisi, Warga Kota Malang  rame-rame minati olahraga gateball

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Pengurus Cabang Rajin Gelar Kompetisi. Di tengah pandemi Covid-19 saat ini sedang mewabah di Jatim, olahraga gateball dinilai sebagai salah satu olahraga yang cocok untuk dilakukan masyarakat khusunya bagi warga kota Malang.

“Olahraga ini sangat cocok menjadi olahraga pilihan semua kalangan, termasuk para pelajar. Olahraga gateball, dimainkan oleh dua tim, merah dan putih. Jumlah tim terdiri dari lima orang. Tim merah memegang bola bernomor ganjil (1,3,5,7,9), sedangkan tim putih memainkan bola genap (2,4,6,8,10),” kata ketua pengurus cabang olahraga gateball kota Malang Agusdono Wibawanto saat dikonfirmasi, Selasa (15/3).

Karena itu, lanjut pria yang juga anggota DPRD Jatim ini mengatakan  gateball menjadi olahraga permainan yang cocok dimainkan selama masa pandemi Covid-19. Setiap pemain pasti memegang tongkat atau stik sendiri dan memainkan satu bola saja.

“Olahraga ini cocok saat pandemi, kita tidak usah terlalu dekat sehingga tidak akan bersinggungan badan. Sesudah mukul bola, kita juga akan berjauhan,” katanya.

Dijelaskan oleh pria bergelar doctor ini, olahraga gateball pertama kali dicetuskan oleh Suzuki Kazunobu di Jepang pada tahun 1947, merupakan hasil modifikasi terhadap permainan Croquet yang berasal dari benua Eropa.

“Pada masa itu industri karet Jepang mengalami penurunan produksi yang sangat parah, sehingga masyarakat mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan dasar utama untuk kebutuhan berbagai peralatan permainan olahraga terutama untuk membuat bola. Suzuki memodifikasi aturan permainan croquet dan menciptakan permainan baru yang dinamakan gateball (Jepang: geeto booru) sebagai permainan bagi para kaum muda,” terangnya.

Gateball sendiri, lanjut Agusdono menjadi populer diakhir tahun 1950-an ketika seorang instruktur pendidikan jasmani memperkenalkan olahraga ini untuk masyarakat perumpuan dan warga senior dari Kumamoto, Jepang. (setya)

Exit mobile version