KreativitasMancanegara

Pengrajin Kapal Kenya Sulap Sampah Plastik Jadi Kapal

NUSANTARANEWS.CO – Jika anda telah melihat bagaimana orang dapat memanfaatkan sampah plastik menjadi kerajinan daur ulang atau bahkan dirancang menjadi bahan baku bangunan, apakah anda pernah mendengar sebuah kapal juga dapat dibuat dari plastik?

Kita telah terbiasa melihat kapal plastik mainan yang dimiliki anak-anak, tetapi bagaimana jika dalam kehidupannya nyata. Ya hal ini dapat anda lihat di pantai Lamu.

Awalnya, seorang penduduk sengaja mengorganisir petugas pembersih pantai yang mengumpulkan 33 ton sampah dalam satu musim panas pasalnya ia tidak dapat diam saja sementara pulau kesayangannya hancur.

Pria berusia 42 tahun tersebut Ben Morrinson adalah seorang penyelenggara safari Inggris-Ethiopia, ia mencoba merancang untuk pembuatan dhow atau perahu layar tradisional yang dibuatnya dengan bahan plastik daur ulang.

Bukan kerja mudah untuk dapat mencapai keberhasilan rancangannya tersebut. Pasalnya tidak mudah untuk menawarkan kepada para pedaur ulang untuk mengerjakan hal tersebut serta meyakinkan penduduk setempat bahwa upayanya tersebut untuk melestarikan hutan yang semakin menyusut.

Baca Juga:  Belgia: Inisiatif Otonomi di Sahara Maroko adalah Pondasi Terbaik untuk Solusi bagi Semua Pihak

“Semakin sulit untuk para pembuat kapal dapat menemukan kayu. Saya berharap proyek ini memungkinkan keahlian kuno membangun kapal, dengan beralih dari kayu yang semakin langka ke plastik,” kata Morrison kepada Reuters.

Petco adalah perusahaan yang dibentuk oleh industri plastik Afrika Selatan untuk mendaur ulang beberapa jenis plastik.

Morrison bekerja dengan delapan pembangun kapal ahli Kenya menggunakan papan plastik dari industri daur ulang lokal yang masih muda untuk membangun kapal rancangannya tersebut, ia berharap kapalnya berhasil berlayar ke Cape Town di Afrika Selatan.

“Kami berjuag untuk menghasilkan bahan yang konsisten dari plastik daur ulang,” katanya.

“Ini tidak mudah. Terkadang kami menerima papan plastik dari pabrik yang penuh dengan gelembung udara. Kita tidak bisa membangun dengan plastik seperti itu dan jadi kita harus memulai lagi dari awal.”

Ali Skanda salah satu pembuat kapal juga mengatakan bahwa sedari masa kecilnya tidak ada sampah di pantai berpasir emas Lamu, yang terlihat hanyalah pemandangan nelayan dhow dan keledai. Namun sekarang banyak keledai yang mati karena mereka memakan plastik, hal serupa juga terjadi pada hewan-hewan lainnya seperti kura-kura dan sapi.

Baca Juga:  Rezim Kiev Terus Mempromosikan Teror Nuklir

“Awalnyasaya pikir itu ide gila. Bagaimana saya bisa membangun kapal dari plastik?” katanya. “Beberapa orang menjadi bertanya-tanya apa yang bisa kita lakukan mengenai masalah ini. Ada banyak plastik yang bertebaran. Namun ternyata ini adalah sesuatu yang bisa kita lakukan.”

Apa yang dilakukan oleh para pengrajin kapal di pulau Lamu, Kenya tersebut sudah sepatutnya menjadi inspirasi oleh bagi banyak pihak. Kepedulian kita terhadap sampah terutama plastik yang semakin mencemari bumi belumlah cukup tanpa aksi nyata.

Penulis: Riskiana
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 3