NUSANTARANEWS.CO, Kulonprogo – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerbang Bintang Selatan mengapresiasi keberanian langkah dari gabungan dari Polres , TNI dan Pol PP Kulonprogo mengamankan proses pengosongan lahan New Yogyakarta International Airport (NYIA). Namun, mereka memandang masih ada yang kurang, terutama terkait pelibatan masyarakat sipil dalam proses pengosongan lahan tersebut.
“Artinya ada hal yang masih perlu dipertanyakan kepada bupati, gubernur dan presiden tetang bagaimana nasib dan keberlangsungan hidup dan ruang hidup bagi masyarakat yang khususnya masyarakat yang masih bertahan di lokasi NYIA,” kata mereka dalam sebuah pernyataan yang dikirim kepada redaksi NUSANTARANEWS.CO, Kamis (28/6/2018).
Baca juga: Aliansi Masyarakat Sipil Kulonprogo Mendukung Penuh Percepatan Pembangunan NYIA
LSM GBS mengisyaratkan bahwa yang masih bertahan adalah kumpulan orang yang memiliki keteguhan jiwa. Dengan kata lain, perlu langkah yang berbeda dan tidak lazim, apalagi warga telah menempati tanah turun-temurun dan di wilayah Ngayogyojarto Hadiningrat.
“Ini sinyal masukan yang kita berikan untuk seluruh pihak pemangku kebijakan, sehingga pengosongan lahan tidak berakhir dengan drama ricuh petugas dengan masyarakat yang masih bertahan terus menerus seperti ini,” katanya.
Baca juga: Warga Luar Kulon Progo Diminta Tak Perlu Libatkan Diri Selesaikan Konflik NYIA
Selanjutnya, GBS mengatakan sangat mengharapkan percepatan penyelesaian proses pengosongan lahan itu, sebagai bagian dari masyarakat Kulonprogo yang memandang NYIA sebagai gerbang perubahan dan pembangunan secara menyeluruh di Kulonprogo dan DIY. (red/nn)
Editor: Eriec Dieda
