Pengerahan Sistem Pertahanan THAAD di Israel Picu Eskalasi di Kawasan Regional

Pengerahan Sistem Pertahanan THAAD di Israel Picu Eskalasi di Kawasan Regional

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Amerika Serikat (AS) baru saja mengerahkan sistem pertahanan rudal canggih THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) di Israel, termasuk sekitar 100 personil militernya. Langkah AS ini adalah sebagai respon cepat terhadap ancaman Iran. Meski hadirnya THAAD memberikan kesan bahwa AS siap menghadapi ancaman Iran, namun banyak pihak meragukan efektivitasnya.

Menurut para pengamat, langkah AS ini justeru semakin meningkatkan ketegangan di kawasan Asia Barat – karena dinilai bukan solusi yang jelas dan malah bisa memperburuk situasi keamanan regional.

Para analis mengungkapkan bahwa penempatan THAAD lebih bersifat simbolis daripada strategis. Mereka juga mengkritisi bahwa tanpa strategi yang jelas, kehadiran pertahanan canggih seperti THAAD tidak akan membawa perubahan signifikan di lapangan. Bahkan, penempatan ini justru bisa menempatkan personel AS dalam bahaya, menjadikan mereka target potensial dalam konflik yang belum melibatkan militer AS secara langsung.

Selain itu, langkah pengerahan militer ini juga mengundang pertanyaan terkait wewenang konstitusional presiden AS. Menurut konstitusi, presiden harus mendapatkan persetujuan dari Kongres untuk memulai perang. Namun, sejak Perang Dunia II, banyak presiden AS telah mengambil langkah-langkah militer tanpa persetujuan tersebut, dengan merujuk pada ‘kepentingan keamanan nasional’. Dalam konteks ini, langkah Biden untuk mengerahkan THAAD ke Israel tanpa persetujuan Kongres dianggap sebagai bagian dari tren lama pelonggaran kontrol legislatif atas keputusan militer eksekutif.

Dengan meningkatnya ketegangan di seluruh Asia Barat, langkah AS ini menimbulkan kekhawatiran eskalasi lebih lanjut. Iran telah memperingatkan bahwa pengerahan THAAD oleh AS menempatkan pasukan Amerika dalam bahaya. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa Washington “secara efektif menempatkan nyawa pasukan AS dalam risiko.”

AS tampaknya fokus untuk memperkuat pertahanan Israel, sementara para pengamat menilai bahwa solusi diplomatik justru lebih diperlukan untuk meredakan situasi. Keberadaan sistem pertahanan seperti THAAD mungkin memberikan rasa aman sementara, namun tidak mengatasi akar permasalahan yang menyebabkan ketegangan antara Iran dan Israel. (Agus Setiawan)

Exit mobile version