Budaya / SeniPuisi

Pengantin Izrail, Ketika Rembulan dan Matahari Jatuh Cinta

Calon Pengantin/Ilustrasi. (FOTO: By fil Maleficent)
Calon Pengantin/Ilustrasi. (FOTO: By fil Maleficent)

Puisi Dini Ayu A

Harmonisasi Perjuangan

Bak kano di titik samudera
Melawan ombak besar di lautan
Hanya pepatah kata
Mampu membuat hati orang terbuka
Aku memang hanya memiliki satu korek api
Namun aku bisa membuat bom atom
Yang bisa menggemparkan penghujung dunia
Penyesakan dalam abdomen
Bak bola hancur terlunta-lunta dalam kranial
Yang berteriak dengan keras
Kepada mereka hari ini. Detik ini. Esok
Bahwa aku bisa menjadi lebih baik
Bisakah kau mendengarkan suaraku?
Suara hati ini.

Purwokerto, 23 Agustus 2016

Ketika Rembulan dan Matahari Jatuh Cinta
Untuk BM

Bagaikan bintang dan bulan menerangi gelapnya sudut kota malam
Akankah mereka kan saling terus bersinar?
Rembulan di wajahmu menyuratkan sebuah pesan, pesan akan apa yang tersembunyi di balik silaunya cahaya;
membuat diri ini terlena
Entah sampai kapan ku harus dudur tersungkur memandangi keindahan malam
Pada hati yang tak pernah retak juga tak berhenti terus berharap

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

Matahari pun bertanya pada bulan
Apakah dikau merindukan cahaya kasihku?
Untuk tetap dinamis menyoroti sinar di wajahmu yang tak pernah padam
Lantas bulan menjawab,
Aku masih membutuhkan cahaya kasihmu wahai sang pemilik sinar di atas sinar, cahaya di atas cahaya
Namun apalah dayaku ini jika kita tak ditakdirkan tuk bisa bersatu kembali merajut angan yang telah pasti
Akankah Tuhan menakdirkan untuk bersatu ataukah Tuhan hanya ingin berjumpa dengan kita dalam satu waktu

Purwokerto, 25 Juni 2018

Pengantin Izrail

Dalam keheningan malam
Dia sujud penuh kegelisahan
Dan kerundungan jiwa
Meneteskan setiap titik darah
Bergejolak dalam amarah
Guratan pacar maroon di arus venanya bak penari Barerina India
Yang siap dipinang oleh siapapun yang melihatnya
Membuat setiap kornea bertanya-tanya
Apakah dia sedang dalam masa khitbah?
Ya, memang. Dia sedang dikhitbah oleh malaikat bernama Izrail.
Yang kini selalu menari-nari mengikuti setiap langkahnya.
Pengantin itu kini hanya tinggal menunggu dan bertanya
Kapan masa khidmat itu kan datang ke persinggahan
Kepada ia sang pemilik jiwa dan roh yang mengudara.

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

Purwokerto, 13 Oktober 2018.

Dini Ayu Arumningtyas, lahir di ibukota Jakarta pada tanggal 13 Mei 1998. Beralamat di Perumahan Dasana Indah Blok UE 15 No. 8 Rt 06/027, Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang, Banten. Saat ini, ia masih tercatat sebagai mahasiswi di IAIN Purwokerto dengan menempuh pendidikan S1 nya Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah. Selain itu, dia pernah menjadi santri di Pondok Pesantren El-Fira dan Manbaulhusna. Saat ini, dia masih bergiat di Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) IAIN Purwokerto, dan aktif mengikuti kegiatan internal dan eksternal kampus meliputi English and Arabic Student Association (EASA), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), serta mengikuti komunitas lainnya yang bergerak dibidang sosial lingkungan masyarakat seperti Urup Project dan Earth Hour Purwokerto. Domisili saat ini di Jalan Sokajaya No.42 Rt 03/12 Kelurahan Sokanegara, Purwokerto Timur. Email: [email protected].

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Baca: 10 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Kirim Tulisan ke Nusantaranews.co

Related Posts

1 of 3,195