Hankam

Pengamat: Perwira Tinggi TNI Non Job Berguna bagi Kementerian dan Lembaga

perwira tinggi, prajurit tni, susaningtyas kertopati, pengamat militer, jabatan non struktural, kementerian dan lembaga, pernyataan menhan, non job, nusantaranews
Pengamat militer Susaningtyas Kertopati. (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengamat militer Susaningtyas Kertopati menilai memang diperlukan menyusun jabatan non struktural untuk perwira tinggi dan prajurit TNI agar sumber daya tidak terbuang percuma.

Hal tersebut disampaikan dalam rangka menanggapi pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) terkait banyaknya perwira tinggi TNI yang non job.

“Menanggapi pernyataan Menhan terkait banyaknya perwira tinggi TNI yang non job memang membutuhkan perspektif yang lebih komprehensif. Jabatan perwira tinggi pada struktur Mabes TNI dan Mabes Angkatan disusun berdasarkan kompetensi dan standar sesuai pola dan mekanisme pembinaan personel TNI,” kata dia saat dihubungi NUSANTARANEWS.CO di Jakarta, Kamis (28/2/2019).

Baca juga: Polri Banyak Duduk di Jabatan Sipil, Wacana Dwifungsi TNI Muncul Dinilai Akibat Kecemburuan

Pengamat yang karib disapa Nuning ini menuturkan, jumlah perwira tinggi TNI yang non job selayaknya dapat dinilai sebagai peluang bagi Kementerian dan Lembaga lainnya untuk memanfaatkan keberadaan mereka.

Perwira Tinggi TNI. (Foto: Jurnal Jakarta)
Perwira Tinggi TNI. (Foto: Jurnal Jakarta)

Sebab, para perwira tersebut merupakan aset yang dapat dimanfaatkan untuk bertugas di luar struktur guna meningkatkan kinerja Kementerian dan Lembaga pada sektor tertentu.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

“Pengalaman banyak negara juga menunjukkan bahkan para perwira militer dapat ditugaskan pada perusahaan negara dan swasta,” terangnya.

Ke depan, lanjut dia, memang tampaknya perlu menyusun jabatan non struktural untuk prajurit TNI agar sumber daya tidak terbuang percuma.

“Jabatan non struktural dirancang untuk akselerasi kinerja instansi pemerintah berdasarkan beberapa kriteria, seperti kepakaran yang dibutuhkan; keseimbangan beban kerja; komposisi dan adaptasi hubungan kerja dan lain sebagainya,” pungkasnya.

(eda)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,062