HankamPolitik

Pengamat Ingatkan TNI Tak Perlu Reaktif Soal Myanmar

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengamat Militer dan Intelijen Nuningtyas Nefo Handayani Kertopati mengingatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak perlu reaktif dalam merespons persoalan kekerasan sipil terhadap warga muslim Rohingya. Ia berharap TNI mempertimbangkan kesiapannya mengirim pasukan ke kawasan Rakhine yang menjadi medan pembantaian warga muslim Rohingya di Myanmar.

Nuning khawatir pengiriman pasukan TNI ke Rakhine dapat merusak harmonisasi antara kedua negara, Indonesia dengan Myanmar.

“Jangan sampai TNI sangat bereaksi masuk Myanmar,” ujar Nuning kepada Nusantaranews.co di Jakarta, Senin (11/9/2017).

Nuning menyampaikan tugas menjaga perdamaian dunia tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Menurutnya, peran sebagai penjaga perdamaian sama halnya dengan tugas melindungi segenap warga negara.

Nuning menyangsikan TNI justru terpengaruh dengan suasana yang terjadi di Myanmar. Ia berpandangan, sebaiknya TNI lebih fokus pada personel yang saat ini nasibnya belum jelas di tangan kelompok penyandera Filipina.

“Sementara 4 prajurit TNI AL yang masih disandera di Filipina justru tidak diperhatikan. Padahal kedua tugas itu ada di dalam Pembukaan UUD 1945,” paparnya.

Baca Juga:  Ini 10 Nama Caleg Pemenang Pemilu 2024 Dapil 1 Nunukan Versi Quick Count Tenripada Research

Sebelumnya, TNI AD menyatakan siap mengirim pasukannya membantu etnis Rohingya yang mengalami kekerasan. TNI AD siap terbang menuju Myanmar tinggal menunggu perintah dari Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

“Apapun tugas yang akan kita lakukan sesuai dengan perintah dari Panglima TNI,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad) Brigjend TNI Alfret Denny Tuejeh di Kartika Media Centre Dispenad, Senen, Jakarta, Kamis lalu (7/9/2017). (Kastro)

Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 53