PolitikTerbaru

Pengamat: Cak Imin Cocok Jadi Cawapres

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sedang digadang-gadang untuk maju mencalonkan diri pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Daya tawar PKB di kancah perpolitik nasional memang semakin moncer dalam beberapa kali perhelatan pesta demokrasi digelar. Dengan kata lain, Muhaimin Iskandar terbilang sukses memimpin PKB sehingga tumbuh menjadi partai besar.

Pengamat politik dari Network for South East Asaian Studies (NSEAS), Muchtar Effendi Harahap, Muhaimin Iskandar adalah tokoh umat Islam berbasis masyarakat muslim Nahdlatul Ulama (Nahdliyin) yang dominan di Provinsi Jawa Timur. Untuk merasionalisasikan Muhaimin menjadi calon presiden (Capres) memang agak sulit. Menurut Muchtar Effendi, pertimbangannya ada dua.

“PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin tidak cukup memenuhi persyaratan pengusungan Capres. Kedua, terlalu lemah, baik dari kuantitatif maupun kualitatif untuk terjun bertarung sebagai Capres,” kata dia saat dihubungi redaksi di Jakarta, Sabtu (4/11/2017).

Perlu diketahui, katanya, Pilpres secara langsung membutuhkan dana besar dan jaringan luas se-Indonesia.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

Menurut Muchtar Effendi, pilihan paling rasional pria yang akrab disapa Cak Imin adalah menjadi calon wakil presiden (cawapres). Pasalnya, kata dia, Cak Imin dibutuhkan oleh setiap capres dari segmen masyarakat nasionalis kerakyatan.

“Muhaimin lebih rasional menjadi Wacapres. Sebagai tokoh Islam miliki basis sosiologis umat Islam, dia dibutuhkan oleh setiap capres dati segmen masyarakat nasionalis kekaryaan atau nasionalis Marhaen,” jelasnya.

Cak Imin bisa tampil sebagai cawapres dari partai nasionalis karena mereka tidak akan bisa menang tanpa dukungan umat Islam politik. “Sebab setiap capres dari segmen nasionalis sangat tidak mungkin menang tampa dukungan umat Islam politik. Apalagi di kalangan Nahdliyin, rasionalitas Muhaimin sebagai cawapres dapat disusun,” paparnya.

Belakangan, Cak Imin disebut-sebut sebagai pemimpin potensial di masa mendatang. Selain sudah cukup pengalaman, sosoknya yang masih terbilang muda adalah fakta lain yang sangat menjanjikan. Cak Imin pun mulai dikait-kaitkan untuk berpasangan dengan putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dan jika masyarakat Indonesia mayoritas setuju dan ingin mewujudkan kepemimpinan dari kalangan muda, mungkin kedua nama tersebut adalah jawabannya. (ed)

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

Editor: Eriec Dieda/NusantaraNews

Related Posts

1 of 60