Politik

Pendukung Jokowi Heran Sandiaga Uno Ikut Komentar Soal Utang BUMN

Gedung Kementerian BUMN. (Istimewa)
Gedung Kementerian BUMN. (Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dewan Penasehat Almisbat, Teddy Wibisana mengaku heran utang BUMN menjadi isu panas di pentas nasional. Padahal, kata dia, rapat dengar pendapat antara Komisi VI DPR RI dengan Kementerian BUMN tak hanya membahas tentang utang, tetapi juga tentang perkembangan aset BUMN.

“Bahkan cawapres Sandiaga Uno, dengan perspektif pilpres dan menyalahkan petahana, ikut berkomentar tentang utang BUMN ini. Ia menyatakan bahwa utang BUMN mengkhawatirkan. Bahkan, dia mengatakan bahwa utang itu karena politik Jokowi,” kata Teddy dikutip dari keterangan tertulisnya, Jakarta, Sabtu (15/12/2018).

Baca juga: Jadi Ketum Almisbat, Hendrik Sirait Puja-puji Jokowi

Baca juga: Temu Raya Almisbat: Dukung Jokowi Untuk Memperkuat Nilai-Nilai Kepemimpinan Baru

Menurutnya, Deputi Menteri Bidang Restrukturisasi Kementerian BUMN sebenarnya sudah menjelaskan bahwa utang aman dan digunakan untuk investasi.

“Saya pun mengamini bahwa utang itu aman, bukan hanya dilihat dari DER (Debt to Equity Ratio utang terhadap modal) seperti yang dipaparkan Aloysius Kiik Ro, juga bisa dilihat dari kemampuan laba BUMN tersebut,” sebutnya.

Baca Juga:  Kumpulkan Kader Potensial, Demokrat Tancap Gas Bahas Persiapan Pilkada Serentak di Jawa Timur

BUMN yang disebut pengutang terbesar itu di antaranya BUMN dengan kinerja yang baik (untung) dan sebagian besar sahamnya dengan predikat blue chip. Di lantai bursa saham berharga tinggi atau kapitalisasi besar, kata Teddy, sering diperdagangkan dan dipercaya untuk investasi jangka panjang.

“Artinya, penilaian saya terhadap keamanan utang BUMN itu sejalan dengan publik yang bermain di pasar modal,” jelas Teddy.

Baca juga: Utang BUMN Tembus RP 4.800 Triliun, Ini Kata Pengamat

Baca juga: Utang BUMN Capai Rp 5,271 Triliun, Sri Mulyani: Tak Masalah

“Kita boleh dan memang harus waspada dengan utang BUMN. Tapi kita tetap harus jernih dalam menilainya. Jangan seperti cawapres Sandiaga Uno yang memandang negatif utang BUMN. Sebab, dalam LHKPN juga tercatat bahwa Sandi memiliki utang hampir Rp 9 triliun (Rp 8.4 triliun rupiah dan 23.653.682 dollar AS),” sebut Teddy.

Dia menilai, utang Sandiaga, baik korporasi maupun pribadi, kalua bermasalah bias beresiko buat negara. “Saya tekankan, kalau utang sudah sebesar itu jika bermasalah akan merusak ekonomi nasional,” katanya lagi.

Baca Juga:  Jadi Pembicara Tunggal Prof Abdullah Sanny: Aceh Sudah Saatnya Harus Lebih Maju

Baca juga: Mencermati Hobi Baru Pemerintah Berburu Uang Dari Surat Utang

Baca juga: Globalisasi dan Perdagangan Bebas Kerap Dijadikan Dalih untuk Menjual Aset Perusahaan Negara

“Contoh Bank Century, begitu sakit pemerintah segera baill out agar tak muncul efek sistemik. Padahal, dana baill out Bank Century hanya Rp 7,6 triliun, lebih kecil dari utang Sandi yang hampir Rp 9 Triliun tersebut,” tambah Teddy.

“Jadi sekali lagi, jernihlah dalam menilai. Dan jangan lupa pula, BUMN itu diawasi DPR. Dan BUMN yang sudah go public (Tbk) selain diawasi oleh DPR juga oleh OJK dan Bursa,” terangnya.

Sekadar informasi, Almisbat adalah sebuah organisasi yang mendukung Joko Widodo untuk kembali menjadi presiden pada Pilpres 2019 mendatang.

(bya/wbn)

Editor: Banyu Asqalani

Related Posts

1 of 3,064