Politik

Pendukung Ahok: Kalau Golkar Ingin Keluar Dari Koalisi, Keluar Saja

NUSANTARANEWS.CO – Partai Golkar nampaknya ragu untuk melanjutkan dukungannya terhadap calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada pilkada 2017 mendatang. Hal tersebut dikarenakan terkait pernyataan Ahok yang kontroversial soal Surat Al Maidah yang tengah menjadi polemik di kalangan masyarakat.

Menanggapi hal itu, Ketua Relawan Ibu Kota yang merupakan pendukung calon Gubernur dan Wakil Gubernur Ahok-Djarot, Rhuqby Adeana meminta Partai Golkar untuk tidak melakukan manuver politik terkait pernyataan Ahok soal surat Al Maidah Ayat 51, dengan mengancam akan menarik dukungan untuk pasangan Ahok-Djarot.

“Seharusnya Golkar bukan menambah kisruh suasana, tapi membantu menjelaskan ke publik terkait persoalan pernyataan Ahok, demi menjaga soliditas tim koalisi,” ungkapnya di Jakarta, Jum’at (7/10).

Selain itu, kader partai PDI-P ini mengatakan, Partai Golkar harus tegas dalam mengambil sikapnya untuk tetap mendukung Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang, bahkan, dirinya menyebut jika Partai Golkar ingin keluar dari koalisi silahkan keluar.

Baca Juga:  Wacanakan Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024, Golkar Sebut Ganjar Kurang Legowo

“Tegas-tegasan aja, kalau mau keluar dari koalisi pendukung Ahok-Djarot, keluar saja,” ujar Rhuqby tegas.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Golkar Fadel Muhammad, mengatakan, Partai Golkar akan memutuskan apakah tetap mempertahankan atau melepas dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai calon gubernur petahana di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Menurut Fadel, rapat digelar DPP Golkar terkait pernyataan Ahok yang kontroversial soal Surat Al Maidah yang disebut sering digunakan untuk membodohi umat Islam.

“Ya, malam ini semua pengurus DPP kumpul membahas soal Ahok. Pernyataannya memang sangat kontroversial. Makanya semua kumpul bagaimana Golkar akan bersikap apakah lanjut mendukung atau tidak,” kata Fadel di sela acara press gathering DPR RI di Kuta, Bali (Jum’at, 7/10).

Untuk diketahui, pada Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang, pasangan calon Ahok-Djarot diusung oleh koalisi empat partai, yakni, Partai PDI-P, Partai Golkar, Partai Nasdem dan Partai Hanura. (Deni)

Related Posts

1 of 52