KesehatanMancanegara

Pendekatan Baru Dalam menghadapi Coronavirus 2020

Pendekatan Baru Dalam menghadapi Coronavirus 2020
Pendekatan baru dalam menghadapi Coronavirus 2020/Foto polytechnique.edu

NUSANTARANEWS.CO – Pendekatan baru dalam menghadapi Coronavirus 2020. Ketika para ahli kesehatan masyarakat menyatakan keprihatinan tentang kurangnya pengujian COVID-19 yang meluas, para peneliti telah mengusulkan pendekatan baru yakni: skrining kelompok (group screening), secara ilmiah.

Majalah WebMD melaporkan bahwa jika para ilmuwan dapat mengumpulkan sampel dari banyak orang ke dalam kelompok dan mengevaluasi kelompok-kelompok itu daripada individu, tentu lebih sedikit tes yang diperlukan. Strategi ini telah digunakan untuk mendeteksi HIV, klamidia, malaria, dan influenza dan sekarang sedang dipertimbangkan oleh para ilmuwan di AS, Israel, dan Jerman.

Sandra Ciesek, direktur Institut Virologi Medis di Geothe University Frankfurt di Jerman, mengatakan bahwa, “Selama kami tidak memiliki vaksin, kami hanya dapat menghentikan penularan virus dengan menguji dan mengisolasi orang yang terinfeksi,” tuturnya kepada majalah.

Sandra adalah salah satu ilmuwan pertama yang melaporkan penyebaran asimtomatik COVID-19 dan ikut menulis New England Journal of Medicineletter pada pertengahan Februari tentang penyebaran di Jerman.

Baca Juga:  Militer Israel Kawal Aksi Pemukim Zionis Bakar Pemukiman Paletina di Tepi Barat

Teknik kelompok digambarkan sebagai “permainan angka” (numbers game), di mana para ilmuwan dapat memeriksa 100 orang dengan membagi sampel menjadi lima kelompok yang terdiri dari 20 orang kemudian menguji setiap kelompok. Jika kumpulan tes negatif, hal itu menghilangkan satu kelompok cukup dengan menggunakan satu tes.

Jika kelompok uji positif, ilmuwan menguji ulang setiap sampel individu dalam kelompok itu untuk mengidentifikasi kasus positif. Contoh ini cukup menggunakan 25 tes alih-alih 100.

FDA (Food and Drug Administration) sebagai agen federal dari Departemen Kesehatan dan Kemanusiaan AS, sekarang terbuka untuk ide ini. Seorang juru bicara mengatakan bahwa akan “mendorong semua pengembang pengujian untuk menjangkau dan membahas pendekatan validasi yang sesuai.”

Pendekatan lain yang sedang dikembangkan adalah membuat berbagai kombinasi sampel yang diuji di berbagai kumpulan secara serentak sehingga tidak perlu lagi melakukan pengujian ulang sampel. Hal ini jelas membutuhkan algoritma komputer dan robotika untuk merancangnya, lanjut majalah.

Baca Juga:  Rezim Kiev Terus Mempromosikan Teror Nuklir

Pengujian kelompok memiliki keterbatasan. Mengencerkan sampel ke dalam kumpulan dapat membuat negatif palsu, dan pendekatan kelompok mengandalkan sejumlah besar sampel menjadi negatif. Jika sebagian besar kelompok tes positif, misalnya, itu mengarah ke sejumlah besar tes individu, yang mengalahkan tujuannya.

Prevalensi kasus sangat bervariasi di seluruh komunitas AS, tetapi karena rerata dan turun, skrining kelompok dapat berguna untuk pabrik, rumah sakit, dan sekolah, tulis majalah itu. (WebMD/ed. Alya Karen)

Related Posts

1 of 3,049