Politik

Pencairan Dana Kelurahan Jelang Pilpres Dinilai Politis, Jokowi: Sontoloyo

Presiden Jokowi (Foto Dok. Setneg)
Presiden Jokowi (Foto Dok. Setneg)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Rencana pemerintah mengeluarkan dana kelurahan jelang pilpres (pemilihan presiden) dianggap sebagai kebijakan politis. Hal ini membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat suara. Menurut dia, politisasi rencana pencairan dana kelurahan oleh sebagian politisi di Indonesia menunjukkan bahwa banyak politikus yang sontoloyo.

Jokowi menyampaikannya saat membagi bagikan sertifikat tanah kepada warga di Lapangan Ahmad Yani, Jakarta Selatan pada Selasa, 22 Oktober 2018. Pada kesempatan itu, Jokowi meminta masyarakat agar berhati-hati dengan upaya politisasi oleh para politikus.

“Banyak politikus baik-baik, tapi banyak juga politikus sontoloyo. Lihat mana yang benar, mana yang tidak betul,” kata Jokowi.

Baca Juga:
Jokowier, Pedagang Pengaruh, Machiavelian, Rasialis dan Islamophobia
Jokowi Pantas Masuk Tokoh Muslim Berpengaruh Karena Dinilai Ciptakan Kerukunan Islam
Menyoal Angka Kemiskinan di Era Jokowi

Jokowi berang ketika rencana kebijakannya mengenai pencairan dana kelurahan tahun depan dihubungkan dengan Pilpres 2019. Menurutnya, kebijakan dana kelurahan ini dibuat murni karena mendengar keluhan dari para wali kota yang merasa timpang dengan desa.

Baca Juga:  Relawan Lintas Profesi Se-Tapal Kuda Deklarasi Dukung Khofifah di Pilgub Jatim

“Semua untuk rakyat. Jangan dihubung-hubungkan dengan politik. Enggak rampung-rampung. Kenapa semua dihubungkan dengan politik? Itu kepandaian politikus memengaruhi masyarakat,” kata mantan Wali Kota Solo tersebut.

Namun, pada Rabu, 24 Oktober 2018, Jokowi kembali merevisi pernyataannya terkait maksud politikus sontoloyo. Ia berpendapat bahwa politikus sontoloyo merupakan politisi yang memakai berbagai cara untuk menyerang lawan. Yakni politikus yang tak memiliki tata krama dalam menyerang lawan politik.

“Jelang Pemilu, banyak cara-cara tidak sehat digunakan politisi. Segala jurus dipakai untuk memperoleh simpati rakyat. Yang enggak baik sering menyerang lawan politik dengan cara tak beradab, tidak ada tata kramanya,” kata Jokowi saat meresmikan pameran dagang bertajuk Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 di ICE BSD, Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Editor: Alya Karen

Related Posts

1 of 3,081