Berita UtamaLintas NusaTerbaru

Pemulihan Pembelajaran Pasca Pandemi Covid-19, Wara Sundari: Saya Dukung Kurikulum Merdeka

Pemulihan pembelajaran pasca pandemi Covid-19, Wara Sundari: Saya sukung kurikulum merdeka
Pemulihan pembelajaran pasca pandemi Covid-19, Wara Sundari: Saya sukung kurikulum merdeka/Foto: Ketua Komisi E DPRD Jatim Wara Sundari Reny Pramana.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Ketua Komisi E DPRD Jatim Wara Sundari Reny Pramana angkat bicara soal kurikulum merdeka yang saat ini diterapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam system pengajaran di Indonesia. Pihaknya setuju jika diterapkan dalam system pembelajaran saat ini.

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan esensi kurikulum merdeka sebetulnya bagus dimana system ini merupakan pendidikan berpatokan pada bakat dan minat siswa untuk mengejar ketertinggalan pembelajaran pada masa pandemi,

“2 tahun lebih karena pandemi pembelajaran tidak maksimal, Indonesia mengalami krisis dasar pembelajaran dalam waktu tidak sebentar,” jelasnya di Surabaya, Rabu (6/4).

Untuk memulihkan keadaan ini, kata mantan Ketua DPRD Kediri ini diperlukan perubahan secara sistematik, karena hasil studi dan hasil ujian PISA (Programme for International Student Assessment)telah menunjukan bahwa banyak siswa yang tidak mampu memahami konsep matematika dasar terdapat kesenjangan pendidikan yang mencolok antar wilayah dan kelompok,” terangnya.

Baca Juga:  13 Personel Polres Pamekasan Diberi Penghargaan atas Pengungkapan Kasus Narkoba Seberat 498,88 Gram

Dikatakan oleh wanita yang akrab dengan wartawan ini, memang hal yang baru selalu menjadi perdebatan, tetapi pihaknya menyakini bahwa pemerintah punya hidden khusus yang menyangkut generasi penerus bangsa.

“Dan yang perlu dipahami kurikulum 2013 tetap masih bisa digunakan sambil transisi siap-siap menerapkan kurikulum baru yang dinamakan kurikulum merdeka,” jelasnya.

Soal keterbatasan buku dalam pembelajaran kurikulum merdeka tersebut, kata Wara Sundari Reny Pramana, bisa diperoleh dengan tidak harus membeli, melainkan bisa melakukan pengadaan lewat fotocopy.

Sekedar diketahui, pemberlakuan kurikulum merdeka kepada siswa dalam system pembelajaran di Indonesia menimbulkan polemik. Kurikulum tersebut banyak dikeluhkan oleh orang tua siswa. terkait sarana dan prasarana. Serta, banyaknya kekhawatiran penguasaan konsep yang diterima siswa di tengah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Kekhawatiran orang tua dengan kurikulum baru, harus membeli buku-buku baru untuk anak-anaknya. Sedang untuk guru, konsep kurikulum belum dikuasai sudah muncul konsep baru yang harus diaplikasikan. (setya)

Related Posts

No Content Available