Pemuda Tercecer di Jalan Raya, HMI Minta Pemerintah Tanggap

Pemuda Indonesia Tercecer di jalan raya pengangguran (Ilustrasi). Foto: Dok. Merdeka.com

Pengangguran (Ilustrasi). (Foto: Dok. Merdeka)

NusantaraNews.co, Jakarta – Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Pemuda (PTKP) PB HMI Agus Harta menegaskan bahwa keberadaan pemuda dan pemudi Indonesia dewasa ini kurang diperhatikan oleh pemerintah.

“Bakat Pemuda banyak yang tercecer, pemerintah harus lebih aktif dan peduli terhadap organisasi kepemudaan. Pemerintah kita disibukan dengan pembangunan infrastuktur saja, sedangkan pembangunan manusianya banyak yang terabaikan,” kata Agus Harta saat berbincang dengan redaksi NusantaraNews.co, Rabu, 6 September 2017.

Selaku warga Karang Taruna, ia milihat dengan perasaan miris mendapat sumber daya alam Indonesia yang pelan-pelan dan terang-terangan pula dibidik dan dieksploitasi oleh asing. “Kita miris jika sumber daya alam kita terhegemoni oleh kepentingan asing,” curahnya.

Karenanya, supaya keberadaan Sumber Daya Alam Indonesia di masa mendatang dapat termanfaatkan secara maksimal oleh bangsa seluruh rakyat Indonesia, Agus meminta pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada para anak muda untuk berkreasi. Pemuda kreatif yang mampu membangun wirausaha secara mandiri.

“Kaum muda dan masyarakat sudah tidak bisa dinasehati dengan kata-kata dan pidato di atas podium. Berikan program yang nyata kepada mereka. Katakan, banyaknya pengangguran khususnya anak-anak muda, jangan jadikan mereka sebagai beban negara, tapi manfaatkan menjadi tenaga kerja, dengan membuka peluang bisnis,” kata Agus.

Misalnya, kata Agus, seperti Home Industri, tentu para pemuda mesti dilatih dengan kursus (Life Skill), kursus menjahit, percetakan, kursus desain graphis, tata boga dan kuliner.

“Tidak hanya dilatih tapi pemerintah menyediakan bentuk usaha yang riil dengan mendirikan Konveksi dan usaha-usaha yang lainnya,” katanya.

Untuk itu, tutup Agus, menpora dan menakerseharusnya bersinergi melihat jumlah perkembangan kaum muda yang terus bertambah usia. “Saat ini saya rasakan tidak ada hasil kinerja dari kementrian yang signifikan,” tutup Agus mengkritik.

Pewarta/Editor: Ach. Sulaiman

Exit mobile version