NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dari hari ke hari, praktik dan tindakan intoleransi di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Setelah sebelumnya kasus pelecehan oleh seorang bernama Steven Hadisurya terhadap Gubernur NTB dengan menyebut tiko, kembali kasus intoleransi terjadi di Medan.
Baru-baru ini pernyataan seorang pengusaha Anthony Hutapea telah melakukan penghinaan yang mendiskreditkan pemeluk agama lain dinilai penuh muatan politis. Dimana, dalam statusnya di facebook, Anthony Hutapea telah menghina umat Islam dan Nabi Muhammad.
Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara (Sumut) Basir Hasibuan dalam siaran resminya menjelaskan fenomena intolaransi di Sumut sesungguhnya sering terjadi.
Dirinya menilai pernyataan Anthony Hutapea yang mendiskreditkan umat muslim melalui media sosial tak bisa diremehkan. Bahkan menurutnya, ini sengaja dilakukan untuk memancing reaksi umat Islam. Pasalnya kejadian serupa, sering dimunculkan seolah sengaja ingin memain-mainkan situasi.
“Keberanian orang non muslim menghina Islam karena kasus Ahok seperti kebal dari proses hukum. Akan semakin banyak nanti penista-penista baru yang akan membuat kondisi bernegara tidak sehat. Akibat amarah yang memuncak dari masyarakat membuat kita yang menuntut keadilan malah dituduh radikal oleh aparat dan pemerintah,” ungkap dia, Selasa (18/4/2017).
Menurutnya, kalau Ahok tidak segera dihukum, konflik antar agama akan meningkat karena semakin banyak oknum-oknum yang berani melecehkan agama satu sama lain. “Perihal kasus di Medan tidak cukup hanya minta maaf kemudian dilepas. Namun proses hukum dan hukuman berat diperlukan agar pelaku dan orang-orang yang berniat melakukan tindakan sama akan berpikir ulang,” sambung dia. (*)
Pewarta/Editor: Romandhon