Berita UtamaLintas NusaTerbaru

Pemuda, Mahasiswa, dan Pagar Nusa di Nunukan Gelar Aksi Damai Kecam Edy Mulyadi

Pemuda, Mahasiswa dan Pagar Nusa di Nunukan Gelar Aksi Damai Kecam Edy Mulyadi
Pemuda, mahasiswa, dan Pagar Nusa di Nunukan gelar aksi damai kecam Edy Mulyadi/Foto: Aksi damai Aliansi Kebasaan di Nunukan mengecam pernyataan Edy Mulyadi.

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Puluhan masa yang terabung dalam Aliansi Kebangsaan Kabupaten Nunukan berkumpul di Pelataran Tugu Dwikora, Nunukan, Sabtu (29/1).

Kehadiran mereka menggelar Aksi Damai mengecam pernyataan kontroversial yang diucapkan oleh Edy Mulyadi. Menurut massa, pernyataan Edy Mulyadi yang mempersamakan Kalimantan sebagai ‘tempat jin buang anak’ adalah ucapan Rasis yang merendahkan Kalimantan.

Menurut Koordinator Aksi,bGat Khaleb menilai Edy Mulyadi yang menyatakan bahwa wilayah Kalimantan sebagai tempat Jin buang anak, secara nyata dan jelas dari gestur tubuh, pilihan kata dan bangunan kalimat, menghina dan merendahkan harkat dan martabat kami sebagai warga kalimantan, khususnya masyarakat Kabupaten Nunukan yang terdiri dari beragam suku, agama dan golongan.

“Secara kodrati, semua manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan. Oleh karenanya, mensejajarkan kita sebagai maklum ciptaan Tuhan dengan Jin atau genderuwo, mencederai norma ketuhanan,” ujarnya

Baca Juga:  Konsorsium PPWI-First Union Berikan Piagam Penghargaan kepada Menteri Dalam Negeri Libya

Selain itu, ungkap Gat, pernyatan Edy Mulyadi telah mencederai nilai-nilai kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mengedepankan kesataran hak dimuka hukum, mengedepankan semangat pluralisme atau keberagaman suku, agama dan golongan, dan pada akhirnya  mencederai sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45.

Perwakilan PMII, Ismul juga menilai permintaan maaf dan klaifikasi dari Edy Mulyadi sendiri justru menambah sakit hati warga Kalimantan. Pasalnya, dari gestur tubuh serta bahasa, Edy Mulyadi malah terkesan membela diri.

“Jika memang Edy Mulyadi itu memang menghargai masyarakat Kalimantan, tentu cara meminta maaf bukan seperti itu,” ungkap Ismul dalam orasinya.

Setah perwakikan dari berbagai elemen menyampaikan orasinya, kemudian mereka membacakan pernyatan sikapnya sebagai berikut:

  1. Kami mengutuk keras penyataan Sdr. Edy Mulyad, yang mengatakan Kalimantan sebagai tempat “Jin Buang Anak”, tempat Genderuwo dan tempat Monyet, dimana mensejajarkan Masyarakat Kalimantan dengan Jin merupakan penghinaan dan merendahkan Harkat serta Martabat Masyarakat Kalimantan sebagai Manusia Ciptaan Tuhan Yang Paling Mulia.
  2. Kami meminta/memohon kepada Kepolisian Negara Repoblik Indonesia untuk segera menangkap dan memproses Sdr. Edy Mulyadi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku agar kasus ini tidak berkembang menjadi Komoditas Politik atau ditunggangi oleh pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab.
  3. Kami mengajak seluruh komponen Masyarakat Kalimantan, khususnya Masyarakat Kaltara dan Masyarakat Kab. Nunukan untuk bahu-membahu menjaga, merawat, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila sebagai perekat semua Suku, Agama dan Golongan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
  4. Penyataan sikap dan seruan kebangsaan ini, kami sampaikan kepada Bapak Kapolres Nunukan dan sengenap warga Masyarakat Kaltara khususnya Masyarakat Kab. Nunukan yang cinta merah putih dan NKRI.
Baca Juga:  Ramadan, Pemerintah Harus Jamin Ketersediaan Bahan Pokok di Jawa Timur

Aliansi Kebangsaan terdiri dari BEM STIET, PMII, GMKI, GAMKI, PMNTT, Gen Muda Flobamora, FPMPKN, IMDKN dan Pagar Nusa. (ES)

Related Posts

1 of 3,049