NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Stok kebutuhan bahan pokok di Provinsi Jatim menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, dipastikan aman. Kepastian ini disampaikan Pakde Karwo-sapaan akrab Gubernur Jatim saat menghadiri Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) TPID se-Jatim dalam rangka Fokus Strategi Antisipasi Gejolak Harga Menjelang Ramadhan dan Lebaran di Hotel Shangri-La Surabaya, Rabu (19/4/2017).
Pakde Karwo mengatakan, berdasarkan data prognosa pertanian di Jatim, produksi beras bulan Juni 2017 sebanyak 1.030.199 ton. Dengan tingkat konsumsi sebanyak 297.243 ton per bulan, maka beras di Jatim surplus 732.956 ton. Sementara itu untuk stok beras di gudang Bulog pada April 2017 sebanyak 531 ribu ton dan tersebar di 364 gudang di Jatim.
Sedangkan untuk gula pasir, berdasarkan data dari pabrik gula di Jatim, stok April 2017 sebanyak 200.773,5 ton dengan konsumsi 50 ribu ton per bulan, sehingga surplus 150.773,5 ton. Sementara itu berdasarkan data dari gudang Bulog, stok gula bulan April sebanyak 174 ribu ton dan ada di gudang Bulog, Buduran, Sidoarjo. “Sehingga untuk beras dan gula pasir kami jamin stok aman hingga lebaran,” kata orang nomor satu di Jatim ini.
Menurut Pakde Karwo, stok aman ini juga berlaku untuk komoditas pertanian seperti cabe merah besar, cabe merah keriting, cabe merah rawit, dan bawang merah. Untuk komoditas kedelai dan bawang putih, pada Juni 2017 ini defisit 18.815 ton dan 4.074 ton. “Pada prinsipnya semua surplus dan tugas kita kemudian mendistribusikannya ke berbagai provinsi. Untuk kekurangan stok bawang putih solusinya di tempat lain kita bawa kesini. Karena pada musim seperti ini bawang putih memang kurang,” katanya.
Untuk komoditas lainnya seperti daging sapi, telur ayam, daging ayam, minyak goreng dan terigu, Pakde Karwo juga menjamin stok di Jatim aman menjelang Ramadhan dan Lebaran. Pada Bulan Juni 2017, stok daging sapi dipredikasi surplus 23.804 ton, telur ayam surplus 148.445 ton, dan daging ayam surplus 48.803 ton. Serta, minyak goreng surplus 25 ribu ton dan tepung terigu surplus 18 ribu ton.
Penulis: Tri Wahyudi