NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Kabar menggembirakan bagi para guru ngaji di Kabupaten Sumenep. Pemerintah Kabupaten Sumenep akan mendaftarkan guru ngaji yang tercatat dalam database mereka ke BPJS Ketenagakerjaan.
Langkah ini bertujuan untuk memberikan jaminan keselamatan kerja dan jaminan kematian bagi para guru ngaji di wilayah yang dikenal dengan sebutan “Kuda Terbang” tersebut. Jumat, 24 Mei 2024.
“Tahun ini kita sudah bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan, artinya supaya guru ngaji punya jaminan, dengan dua program. Yakni jaminan keselamatan kerja dan jaminan kematian,” ungkap Kabag Kesra Setdakab Sumenep, Kamiluddin, kepada media pada Selasa (21/05/2024).
Kamiluddin menjelaskan bahwa Pemkab Sumenep telah berkoordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan. Untuk iuran bulanan, biayanya hanya sekitar 6 ribu rupiah.
Khusus tahun ini, iuran bulanan akan langsung dipotong dari dana hibah yang diterima guru ngaji, dan pada tahun berikutnya guru ngaji dapat meneruskan pembayaran sendiri.
“Murah kok, hanya sekitar 6 ribu rupiah setiap bulan,” tambah Kamil.
Pada tahun 2024 ini, Pemkab Sumenep menganggarkan 2,4 miliar rupiah untuk kesejahteraan guru ngaji. Setiap guru ngaji akan menerima bantuan sebesar 1,2 juta rupiah. Sebanyak 2000 guru ngaji, yang tersebar di daratan dan kepulauan, akan menerima bantuan hibah ini.
Kamil menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari program “Bismillah Melayani”, yang menunjukkan kepedulian Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, terhadap guru ngaji yang dengan ikhlas mendidik anak-anak untuk mengaji.
“Bantuan hibah ini jauh dari apa yang telah diberikan oleh guru ngaji kepada santri-santrinya. Namun, ini adalah bentuk perhatian dari pemerintah. Harapan saya semoga dengan adanya bantuan ini, guru ngaji semakin ikhlas mengajari para santri-santrinya,” ujar Kamil. (mh)