Berita UtamaLintas NusaTerbaru

Pemkab Nunukan Gelar Sosialisasi PMPRB dan Anjab/ABK

Pemkab Nunukan gelar sosialisasi PMPRB dan Anjab/ABK
Pemkab Nunukan gelar sosialisasi PMPRB dan Anjab/ABK/Foto: Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid saat memimpin Sosisialisasi PMPRB dan Anjab / ABK di Ruang Vip Lt. IV Kantor Bupati Nunukan, Kamis (19/5)

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Pemkab Nunukan gelar sosialisasi. Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid hadir pada acara Sosialisasi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) dan Anjab/ABK. Didampingi oleh Asisten Pemerintahan & Kesra Muhammad Amin, Asisten Administrasi Umum Drs. Syafaruddin, Asisten Ekonomi & Pembangunan H. Asmar,  Inspektur Inspektorat Jumianto, Kabag Organisasi Setda Harman, serta pimpinan OPD dilingkungan Kabupaten Pemerintah Kabupaten Nunukan. Acara ini diselenggarakan di ruang rapat VIP lantai IV Kantor Bupati, Kamis (19/5).

Maksud atau tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyamakan persepsi dan menyatukan komitmen para Pimpinan Tinggi dalam rangka mendukung pelaksanaan PMPRB dan Penyusunan Anjab/ABK dilingkungannya masing-masing agar output atau hasil kegiatan dapat diwujudkan sesuai standar jumlah, standar kualitas dan standar waktu yang telah ditentukan.

Baca Juga:  Tradisi Resik Makam: Masyarakat Sumenep Jaga Kebersihan dan Hikmah Spiritual Menyambut Ramadan

Sasaran PMPRB dan Anjab/ABK ini sebanyak 12 Perangkat Daerah (sesuai SK Bupati) untuk PMPRB dan untuk Anjab/ABK diikuti oleh seluruh Perangkat Daerah.

Laura Hafid dalam sambutannya menyampaikan bahwa ada 2 agenda yang dianggap penting yaitu PMPRB dan Anjab/ABK. Bupati Laura meminta kepada seluruh OPD untuk berkomitmen khususnya pada PMPRB ada sebanyak 12 Perangkat Daerah (sesuai SK Bupati).

Oleh karena itu Laura berharap kepada OPD atau sekretaris yang nantinya diberikan motivasi dan tanggungjawab terkait PMPRB.

“Karena kita membutuhkan komitmen ini untuk menyamakan persepsi dan menyatukan komitmen kita semua dalam rangka penyusunan kelengkapan –kelengkapan administrasi yang dibutuhkan untuk penilaian reformasi birokrasi itu sendiri,” ucap Laura.

Laura berharap OPD (Oragnisasi Perangkat Daerah) untuk berkoordinasi apa yang tidak diketahui dan hasil koordinasi itu harus ditindaklanjuti mengingat waktu yang terus berjalan.

Selanjutnya Laura meminta adanya analisis jabatan dan analisis beban kerja yang harus disusun dan output yang telah dikerjakan di Anjab/ABK adalah untuk mendapatkan informasi terkait dengan jabatan dan kebutuhan pegawai.

Baca Juga:  Harga Beras Meroket, Inilah Yang Harus Dilakukan Jawa Timur

“Karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa kebutuhan pegawai semakin tinggi sementara pegawai kita semua berkurang dikarenakan antara lain meninggal dunia, pensiun, pindah kerja dan sebagainya. Jadi nanti melalui Anjab ini kita bisa melihat seberapa besar organisasi kita dan ini juga harus dibuat betul-betul dan mudah-mudahan tidak terjadi kesalahan seperti penyusunan struktur OPD yang baru berjalan 2 bulan ditegur lagi karena adanya kesalahan dan sebagainya,” tambahnya.

Terkait waktu, Laura menegaskan paling tidak seminggu sebelum 15 Juni diadakan kembali rapat untuk melihat mana yang kurang, mana yang sulit, mana yang belum untuk ditindaklanjuti dan sebagainya harus segera dicari solusinya atau jalan keluarnya.

“Intinya kita ingin agar bagaimana OPD ini bisa komitmen karena waktunya ini tidak banyak, hanya satu bulan saja dan kita harus paham tujuan kita. Jadi mungkin bapak/ibu sudah mengerti masalah ini tinggal bagaimana kita menindaklanjutinya,” tutupnya. (ADV/ES)

Related Posts

No Content Available