Ekonomi

Pemkab Nunukan Berikan Bantuan Untuk Para Buruh Pelabuhan dan Pedagang Asongan

Pemkab Nunukan berikan bantuan untuk para buruh pelabuhan dan pedagang asongan.
Pemkab Nunukan berikan bantuan untuk para buruh pelabuhan dan pedagang asongan.

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Pemkab Nunukan berikan bantuan untuk para buruh pelabuhan dan pedagang asongan. Sebelumnya pemkab juga telah menyalurkan bantuan kepada para mahasiswa diberbagai kota seperti Yogyakarta, Malang, Samarinda, Tarakan, Makassar, dan beberapa kota lainnya yang terdampak pademi Covid-19 yang membuat mereka tak dapat pulang ke Nunukan untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan kini semakin menseriusi penanganan dampak pyhisical distancing terhadap warga yang paling terimbas resesi secara ekonomi.

Kali ini giliran para buruh dan pedagang asongan yang biasa berjualan di sekitar Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan yang menjadi target bantuan berupa paket sembako. Sedikitnya ada sekitar 428 buruh tenaga kerja bongkar muat (TKBM) unit cargo dan batu bara, dan 28 pedagang asongan yang menerima bantuan sembako berupa beras 5 kg.

Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid bahkan secara khusus mengintruksikan pemberian bantuan tersebut. Melalui pesan tertulisnya kepada pewarta, bupatiCmengatakan bahwa para buruh dan pedagang asongan di pelabuhan adalah salah satu komponen masyarakat yang paling merasakan dampak dari penyebaran covidC19, sehingga para pihak yang peduli bersama pemerintah harus hadir untuk memberikan bantuan.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Gelar Gebyar Bazar Ramadhan Sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat

“Semua kalangan memang merasakan dampak dari pademi Covid-19 ini, namun kita akan prioritaskan dulu kepada saudara-saudara kita yang paling terdampak secara ekonomi,” tutur Laura, Rabu (7/5)

Meskipun nilainya tidak seberapa, Laura berharap bantuan itu bisa sedikit meringankan beban para buruh dan pedagang asongan yang dalam beberapa minggu terakhir ini penghasilanya mengalami penurunan secara drastis.

“Situasi ini memang tidak mudah, tetapi kita semua harus sabar dan kuat menghadapinya. Pemerintah akan memberikan bantuan kepada masyarakat, terutama yang paling terdampak karena wabah ini, sebisa mungkin sesuai dengan kemampuan keuangan yang kita miliki,” kata Laura.

Sebagaimana diketahui, para buruh dan pedagang asongan di pelabuhan memang merupakan pihak yang paling merasakan dampak penyebaran Covid-19. Bagaimana tidak, pembatasan angkutan laut di dalam negeri dan kebijakan lock down yang diterapkan oleh Pemerintah Malaysia selama hampir satu bulan terakhir ini telah membuat aktivitas di pelabuhan nyaris lumpuh.

“Minimnya jumlah kapal yang melakukan bongkar muat di pelabuhan telah secara otomatis membuat penghasilan para buruh itu semakin tidak pasti,” paparnya

Baca Juga:  DPRD Nunukan Akan Perjuangkan 334 Pokir Dalam SIPD 2025

Jika sebelum ada Covid-19 mereka bisa mengantongi penghasilan per hari dari upah jasa bongkar muat barang dari Kapal Pelni, kapal cargo, batu bara, atau kapal jurusan Tawau-Nunukan, maka kini belum tentu dalam satu minggu ada yang menggunakan jasa mereka. Lebih tragis nasib yang dialami oleh para pedagang asongan, berhentinya Kapal Pelni dan kapal jurusan Tawau-Nunukan praktis membuat penghasilan mereka pun ikut terhenti, sementara pengeluaran di rumah tangga tidak pernah mengenal kata berhenti.

“Dalam situasi seperti ini semua pihak memang harus saling bergandengan tangan, saling menguatkan, seraya terus berdoa semoga wabah ini bisa segera berakhir,” pungkas Bupati berparas cantik tersebut. (ES/ed. Banyu)

Related Posts

1 of 3,050