Berita UtamaFeaturedHankam

Pemerintah Putuskan Senjata SAGL Milik Polri Dititipkan ke Mabes TNI

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kedatangan hasil impor senjata jenis Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) kaliber 40 x 46 mm dan amunisi castior 40x 46mm round RLV-HEFJ, dengan fragmentasi eksplosif tinggi pelontar granat menuai polemik.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan bahwa pemerintah memutuskan agar ratusan senjata berat jenis SAGL yang ditahan di Bandara Soekarno Hatta akan dititipkan ke Mabes TNI.

Ini menyusul temuan hasil pengecekan senjata dan amunisi yang dilakukan pihak TNI dan Polri (2/10/2017) diperoleh informasi bahwa jenis amunisi tidak sesuai dengan apa yang disampaikan Mabes Polri saat press konference (30/9). Karena jenis amunisi yang digunakan amunisi tajam, bukan kejut dan masuk kategori amunisi militer.

“Amunisi tajamnya dititipkan ke Mabes TNI. Amunisi ada tiga macam, ada smoke atau asap, ada gas air mata, ada yang tajam. Nah, yang tajamnya ini, nanti dititip di Mabes TNI,” kata Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (6/10/2017).

Baca Juga:  Harga Beras Meroket, Inilah Yang Harus Dilakukan Jawa Timur

Baca Juga:
TNI-Polri Gelar Pertemuan, Ini Hasil Pengecekan Senjata di Bandara Soetta
SAGL, Senjata Jenis SAGM untuk Keperluan Prajurit Tempur
SAGL Impor, Polri: Senjata Ini Bukan Untuk Membunuh
Mengenal Senjata 40x46mm SAGL

Menurut Wiranto, jika nanti Polri ingin membutuhkan amunisi tajam tersebut maka ada prosedur dan koordinasi antar lembaga terkait. “Sehingga setiap saat ya, kalau memang dibutuhkan, ada suatu proses.”

Wiranto menyampaikan TNI akan segera mengeluarkan rekomendasi yang dibutuhkan agar senjata bisa segera diambil dari Soekarno-Hatta. Namun, lanjut dia, penerbitan rekomendasi hanya dilakukan dengan catatan tak ada amunisi tajam yang turut diambil Polri.

“SAGL 40 x 46 (milimeter/mm), yang masih tertahan di Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, akan segera dikeluarkan rekomendasi (pengambilan) dari Panglima TNI,” kata Wiranto.

Sebelumnya, diberitakan terkait kedatangan ratusan senjata di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, pada Jumat (29/9/2017) malam. Senjata dan amunisi tiba sekitar pukul 23.30 WIB. Senjata itu diimpor oleh PT Mustika Duta Mas dengan menggunakan pesawat carter model Antonov AN-12 TB dengan Maskapai Ukraine Air Alliance UKL-4024 dan akan didistribusikan ke Brimob Polri.

Baca Juga:  Khofifah Effect, Warga NU dan Muhammadiyah di Jatim Dukung Prabowo-Gibran

Baca Juga:
Ada Apa Dengan Polri?
Soal Impor Senjata Berat, DPR Minta Masyarakat Sabar Tunggu Klarifikasi
Polri Beli Senjata Standar Militer, DPR: Perlu Clearance BAIS Dulu
Soal Klarifikasi Polri Dinilai Banyak Bingungkan Publik

Senjata yang ditahan di Bandara Soekarno Hatta itu yakni berupa senjata jenis Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) kaliber 40 x 46 milimeter sebanyak 280 pucuk. Senjata tersebut dikemas dalam 28 boks (10 pucuk/boks), dengan berat total 2.212 kilogram.

Selain itu, ada juga amunition castior 40mm, 40x 46mm round RLV-HEFJ dengan fragmentasi eksplosif tinggi Jump Grenade. Amunisi tersebut dikemas dalam 70 boks (84 butir/boks) dan 1 boks (52 butir). Total ada 5.932 butir (71 boks) dengan berat 2.829 kg.

Pewarta: Ricard Andhika
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 43