Ekonomi

Pemerintah Diminta Kembangkan Agribisnis Jambu Mete

NUSANTARANEWS.CO – Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian terus meningkatkan dan memanfaatkan inovasi teknologi guna merevitalisasi peran tanaman perkebunan untuk meningkatkan devisa negara dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Salah satunya yang didorong adalah revitalisasi agribisnis tanaman jambu mete.

“Revitalisasi peran agribisnis tanaman jambu mete secara komprehensif mendesak dilakukan seiring dengan program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah lahan kering beriklim kering,” kata Kepala Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Agus Wahyudi dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (13/10).

Agus mengatakan, hingga saat ini aktivitas agribinis jambu mete di seluruh sentra produksi belum berjalan maksimal dan belum mampu memberikan tambahan pendapatan yang memadai bagi para petani jambu mete. Hal ini tercermin dari rendahnya nilai ekonomi yang diterima oleh para petani jambu mete.

Sementara negara lain seperti India dan Vietnam sangat agresif mengelola peluang ekonomi komoditas jambu mete untuk memberikan nilai tambah bagi negaranya. Sebagai contoh, kedua negara tersebut sangat progresif melakukan impor dan reekspor jambu mete dibanding negara penghasil jambu mete lainnya.

Baca Juga:  Mobilisasi Ekonomi Tinggi, Agung Mulyono: Dukung Pembangunan MRT di Surabaya

Agus berpendapat, permasalahan mendasar pengembangan produk jambu mete di Indonesia adalah pemasaran dan harga yang rendah. Sehingga, kurang menggairahkan minat petani untuk lebih serius menggeluti agribisnis jambu mete.

Selain itu, dukungan pemerintah pada pengembangan agribinis jambu mete juga masih kurang. Ini diperparah dengan industri pemrosesan dalam negeri yang tidak berkembang.

“Intinya, kesungguhan semua pihak belum nampak untuk memajukan agribinis jambu mete nasional. Meskipun, bila dilihat dari potensi lahan kering yang tersedia, potensi agribinis jambu mete sangat potensial sebagai salah satu pilar untuk mensejahterakan masyarakat petani di wilayah tersebut,” kata Agus. (Andika)

Related Posts