Ekonomi

Pemerintah Diminta Berhati Hati Soal Ekonomi Saat Ini

Nilai Tukar Rupiah (Ilustrasi/Istimewa)
Nilai Tukar Rupiah (Ilustrasi/Istimewa)

NUSANTARANEWS.Co, Jakarta – Pada Selasa malam (4/9/2018), nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) tembus mencapai angka Rp 15.029. Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati dalam sebuah tayangan di Kompas TV, Selasa malam (4/9/2018) menjelaskan melemahnya rupiah hingga Rp 15.000 dinilai sebagai cerminan bahwa ada yang tidak beres dengan perekonomian Indonesia.

Dirinya juga meminta kepada pemerintah untuk tidak menutup tutupi kenyataan situasi ini. Menurut Enny jika pemerintah masih tetap mengatakan bahwa ekonomi saat ini dianggap aman, maka bagi itu Enny sikap yang tidak benar.

“Kalau Pak Darmin dan Bu Menteri Keuangan menyampaikan ini masih aman, juga tidak betul,” kata Enny.

Pada kesempatan yang sama, ekonom senior Rizal Ramli juga angkat bicara terhadap situasi memburuknya ekonomi saat ini. Rizal Ramli mengatakan keadaan ekonomi sekarang merupakan lampu kuning bagi pemerintah untuk berhati-hati.

Baca Juga:
Keluhkan Kebocoran Ekonomi, Jokowi Sudah Diingatkan Prabowo pada 2014 Silam
Dolar Tembus Rp 15.000 di Masa Jokowi, Janji Kampanye yang Tak Terpenuhi

Baca Juga:  Pembangunan KIHT: Investasi untuk Lapangan Kerja Berkelanjutan di Sumenep

“Kita lihat indikatornya makin lama makin negatif terus dan kami ungkapkan di media, kami sampaikan juga kepada beberapa menteri. Eh malah sibuk bantah-bantah, persis kayak tahun 1998,” ujar dia.

Menurutnya, jika fundamental ekonomi itu kuat, maka hal itu bisa terlihat dari indikator yang mengarah ke positif. “Oleh karena itu kami katakan ini lampu kuning, hati-hati bisa-bisa ini sudah setengah merah,” kata Rizal Ramli.

Sementara itu, salah satu pakar ekonomi yang juga menjadi bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno sepulang dari Riau, Selasa malam (4/8/2018) sekitar pukul 21.15 WIB bergegas menyambangi kediaman Prabowo Subianto di Jl Kertanegara, Jakarta Selatan. Pertemuan Sandiaga dan Prabowo itu membahas situasi perekonomian saat ini.

“Pak Prabowo tadi baru menitipkan pesan ke saya bahwa kita akan panggil minggu ini perwakilan dari mitra koalisi kita akan membahas. Kalau nggak Kamis atau Jumat, statement kita posisi kita mengenai keadaan ekonomi ini yang sudah dalam tahap sangat mengkhawatirkan,” kata Sandiaga dikutip dari Detik.com.

Baca Juga:  Pembangunan Irigasi, Langkah Strategis Pemkab Sumenep untuk Petani Tembakau

Sandi mengatakan, dalam situasi ekonomi seperti sekarang ini, Prabowo menginginkan agar semua pihak untuk tidak saling menyalahkan. Sandiaga mengatakan situasi ekonomi saat ini sudah diprediksi sejak 2014.

“Jadi harapan Pak Prabwoo kita tidak saling menyalahkan. Tapi ini sebuah hal yang sudah diprediksi 4 tahun, 2014 tahun yang lalu oleh beliau karena ada kebocoran ekonomi kita tak terjadi reformasi struktural yang cepat, biaya akan meningkat secara tajam dan hasil ekspor tetap di US dolar tidak dikonversi ke rupiah,” tuturnya.

Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 3,072