EkonomiTerbaru

Pemerintah Bentuk Korporasi Petani untuk Perkuat Kelembagaan

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menteri Pertanian Amran Sulaiman memastikan akan melanjutkan arahan Presiden Joko Widodo untuk membentuk korporasi petani. Amran mengatakan nantinya kelompok tani akan dikorporasikan seperti kelompok petani besar.

Menurutnya hal itu juga sudah dibicarakan dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Jadi sebenarnya kelompok petani besar, dari kelompok tani nanti dikorporasikan. Jadi ini kayak kelompok petani besar. Nanti akan diperkuat kelembagaannya karena kalau diperkuat bisa memiliki banyak hal,” ujar Amran di Jakarta, Rabu (13/9/2017).

Dengan demikan, lanjut dia, maka petani bisa membuat benih sendiri, dan bisa mengolah tanahnya sendiri jika nanti sudah dikorporasikan. Hal itu juga akan berdampak kepada biaya yang harus dikeluarkan petani akan lebih ringan. Biaya pengolahan dan tanam bisa turun 40 persen.

Dengan menggunakan mekanisasi itu, Amran mengaku tidak akan membiarkan para petani yang sudah dikorporasi dan dibiarkan berjalan sendiri. Mekanisasi itu nantinya akan dikelola dengan manager andal.

Baca Juga:  Wabup Nunukan Hadiri Rembug Stunting dan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim

Untuk membantu program tersebut, nantinya Kementan akan memberikan bantuan sebanyak 4.000 alat dan mesin pertanian (alsintan) secara gratis. Menurutnya program ini akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

“Iya gratis tapi nanti kita sinergi antara desa dan BUMN perdagangan juga. Sangat bagus ini. Petani dapat dari margin penjualan tidak hanya produksi saja,” ungkapnya.

Adapun manfaat korporasi itu intinya, kata Amran, untuk kesejahteraan petani. Pasalnya, dengan korporasi tersebut maka pendapatan petani akan dari hulu sampai ke hilir. Berbeda dengan saat ini, sebut dia, pendapatan petani saat ini hanya dari produksi gabah saja.

Amran menyampaikan bahwa akan mencoba untuk menyiapkan 25 kelompok tani yang terdiri dari petani dan perusahaan besar. Untuk komoditasnya padi dulu. “Makin cepat akan lebih bagus, kita mulai dalam waktu dekat,” ucap Amran.

Pemerintah berniat untuk memperkenalkan konsep korporasi petani demi mengubah pola kerja petani agar lebih modern. Menurut Presiden Jokowi, kelompok besar petani itu nantinya bisa memanfaatkan aplikasi modern, pengolahan industri modern dan sekaligus memasarkannya ke industri retail.

Baca Juga:  Baksos 'Tarhib Ramadhan': Polda Jawa Timur dan LSM Gapura Bagi-bagi 500 Paket Sembako

Pewarta: Ricard Andhika
Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 8