Berita UtamaLintas NusaRubrikaTerbaru

Pemerintah Aceh akan Gelar PKA Ke-8, Ini Pesan Ketua MPU Aceh

Pemerintah Aceh akan Gelar PKA ke-8, Ini Pesan Ketua MPU Aceh
Pemerintah Aceh akan gelar PKA ke-8, ini pesan Ketua MPU Aceh.

NUSANTARANEWS.CO, Banda Aceh – Pemerintah Aceh, Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam waktu dekat tepatnya pada Agustus mendatang akan menggelar event akbar Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8. Ribuan masyarakat baik lokal hingga mancanegara akan hadir dalam event empat tahunan itu. Menanggapi hal itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk. H. Faisal Ali menyampaikan pesan khususnya kepada pihak penyelenggara PKA.

“Sebagai daerah yang melaksanakan pelaksanaan Syari’at Islam, maka di empat tempat ini (4 titik lokasi event PKA-red), setiap pelaksanaan ibadah itu harus betul-betul kumandang azan itu ada, dan mendorong orang untuk melaksanakan ibadah sholat itu ada,” harap Ketua MPU yang akrab disapa Abu Faisal itu.

Disamping sarana ibadah, Abu Faisal juga berharap agar  kebersihan juga menjadi perhatian bersama. Menurutnya dalam event PKA nantinya yang meninggalkan kesan kepada masyarakat luar Aceh khususnya adalah nilai-nilai ke-Acehan yang bersih dan Islami.

“Kita akan memberikan dukungan untuk pelaksanaan pekan kebudayaan ini, tentu kita ingin bahwa pekan kebudayaan ini berharap bagi tamu luar yang datang, kadang-kadang kalau melihat seni yang kita tampilkan mungkin ditempat mereka juga ada, tetapi bukan dalam konteks seni yang perlu kita pikirkan bersama-sama, tetapi konteks lain diluar itu, misal tadi disampaikan Kadis konteks kebersihan. Bukan seninya yang akan orang berkesan, tapi yang berkesan adalah pada kebersihan yang harus kita pikirkan brsama-sama,” pintanya.

Baca Juga:  Pemdes Jaddung dan Masyarakat Gelar Istighosah Tolak Bala Penyakit, untuk Desa Lebih Baik

Untuk menjaga kebersihan itu, Abu Faisal menyarankan agar adanya pihak terkait maupun relawan-relawan yang mendukung Disbudpar Aceh selaku penyelenggara event akbar itu.

Lanjut Abu Faisal, harus adanya perhatian khusus dalam penampilan atraksi-atraksi kekerasan yang secara tidak langsung akan dilihat dan ditiru oleh anak-anak dibawah umur.

“Ada hal-hal yang ‘hanjet tatampilkan’ (tidak bisa kita tampilkan) dalam konteks didepan ‘aneuk miet’ (anak kecil). ‘Bak acara tv di top ata nyan’ (di acara TV ditutup/sensor yang seperti itu), seperti ‘dabus bak geutanyo, nyan bek tatampilkan didepan aneuk miet nya’ (dabus ditempat kita itu jangan kita tampilkan di depan anak kecil) karena kekerasan, anak kecil dia tidak mampu melihat dabus itu bahagian daripada seni,” lanjutnya.

Hal lainnya Abu Faisal menitipkan pesan agar jangan lupa memperhatikan akses yang bisa dijangkau oleh kaum disabilitas, seperti menyediakan tempat duduk dan lainnya.

“Memperhatikan hak-hak perempuan, itu juga perlu kita perhatikan, jadi misalnya menciptakan tempat pemisahan, untuk menghindari nilai-nilai kekerasan, pelecehan,” lanjutnya lagi.

Baca Juga:  BPPD Nunukan dan BNPP Gelar FGD IPKP PKSN Tahun 2023

MPU Aceh dalam menyambut event PKA ke-8 yang direncanakan akan digelar pada 19 hingga 27 Agustus mendatang itu, akan mengeluarkan Taushiyah (saran) kepada Pemerintah Aceh hingga masyarakat Aceh umumnya.

Disaat yang sama, Wakil Ketua MPU Aceh, Dr. Tgk. H. Muhibbuthabary, M.Ag menambahkan agar masyarakat Aceh umumnya dan khususnya pihak penyelenggara dapat mewujudkan akhlakul karimah kepada semua pihak.

“Saya tambahkan mungkin nilai keramahan bagi kita, bagi tim yang pakai atribut itu harus lebih ramah kan, nanti orang luar mengukur semua. Mudah-mudahan event ini menjadi momentum kita membangkitkan semangat yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi,” tambah Wakil Ketua yang akrab disapa Abon Muhib itu.

Pesan dan nasehat Pimpinan MPU Aceh disambut baik Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal. Menurutnya event PKA ke-8 nantinya akan dipecah menjadi 4 titik lokasi agar tidak menjadi kerumunan.

“Empat titik ini kita posisikan tetap, pertama di Taman Ratu Safiatuddin, kedua Lapangan Tugu, ketiga Lapangan Blang Padang, keempat Stadiun Harapan Bangsa. Disemua titik ini kita akan lakukan kurasi atau mana yang layak ditampilkan dan mana yang tidak layak, dan ini kita bekerjasama dengan MPU Aceh. Dan tentu kebersihan dan tata nilai kebudayaan kita yang orang luar akan lihat, jadi kita harus benar-benar tunjukkan kita adalah masyarakat yang berbudaya dengan keislaman yang kuat” jelasnya.

Baca Juga:  Bangun Tol Kediri-Tulungagung, Inilah Cara Pemerintah Sokong Ekonomi Jawa Timur

Didampingi tim dari Disbudpar Aceh, Almuniza melanjutkan melalui event PKA ini nantinya akan membangkitkan kembali nilai-nilai kebudayaan dan keislaman kepada masyarakat luas.

“Kita ketahui dengan pekan kebudayaan ini kita ingin membangun perspektif  masyarakat untuk menyatukan tentang nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai keislaman yang kita yakini adalah sebuah landasan untuk kita semua dalam menjalankan roda-roda pemerintahan,” sebutnya.

Turut hadir dalam kegiatan itu, Plt. Kepala Sekretariat MPU Aceh, Drs. Zulkarnaini, M.Pd beserta jajarannya. (MG)

Related Posts

1 of 80