Ekonomi

Pembayaran Utang Picu Cadangan Devisa Indonesia Turun

Utang Indonesia (IIlustrasi/Nusantaranews)
Cadangan Devisa Indonesia Untuk Cicil Utang Pemerintah. (IIlustrasi/Nusantaranews)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Bank Indonesia (BI) kembali merilis data cadangan devisa untuk periode Januari 2019. Dalam laporan terbarunya, Kamis (7/2/2019), cadangan devisa nasional mengalami penurunan.

Mengenai penurunan periode Januari ini, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman dalam siaran persnya menjelaskan, pemicu cadangan devisa anjlok dipicu karena untuk membayar utang.

“Penurunan cadangan devisa pada Januari 2019 dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah,” ungkap Agusman dikutip dalam keteranganya.

Baca Juga: Gubernur BI Minta Masukan Ekonom Agar Ketergantungan Ekspor Komoditas Bisa Diatasi

Sesuai rilis data yang disampaikan BI, cadangan devisa RI di bulan Januari turun sebesar US$ 600 juta. Dari yang semula US$ 120,7 miliar pada Desember 2018 turun menjadi US$ 120,1 miliar di bulan Januari 2019.

Namun jika dibandingkan penurunan pada periode Agustus 2018 ke September 2018, penurunan kali ini terbilang relatif lebih sedikit.

Sebelumnya penurunan cadangan devisa Indonesia benar benar lepas landas terjadi pada bulan Agustus menuju September 2018. Dimana dalam laporan BI, cadangan devisa Indonesia yang semula US$ 117,9 miliar mengalami turun drastis menjadi 114,8 US$ miliar.

Baca Juga:  Dukung Peningkatan Ekonomi UMKM, PWRI Sumenep Bagi-Bagi Voucher Takjil kepada Masyarakat

Kendati pada periode Januari 2019 hanya turun tipis, Agusman menilai posisi cadangan devisa ini disebut masih bisa menopang ketahanan eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

“Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik, serta kinerja ekspor yang tetap positif,” jelasnya.

Sementara itu mengenai utang Indonesia saat ini, dikutip dari Katadata.co,id, pada penutupan tahun 2018 lalu, utang telah tembus mencapai Rp 4.418,3 triliun atau meningkat 10,59% dari tahun sebelumnya.

Nilai tersebut, menurut data Kementerian Keuangan terdiri atas pinjaman senilai Rp 805,62 triliun dan Surat Berharga Negara Rp 3.612,19 triliun. Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan pembiayaan APBN Rp 359,25 triliun.

Sebagai informasi, cadangan devisa (foreign exchange reserves) adalah simpanan mata uang asing oleh bank sentral dan otoritas moneter.

Baca Juga:  Kebutuhan Energi di Jawa Timur Meningkat

Simpanan ini merupakan asset bank sentral yang tersimpan dalam beberapa mata uang cadangan (reserve currency) seperti dolar, euro, atau yen dan digunakan untuk menjamin kewajibannya yaitu mata uang lokal yang diterbitkan, dan cadangan berbagai bank yang disimpan di bank sentral oleh pemerintah atau lembaga keuangan.

Pewarta: Romandhon
Editor: Alya Karen

Related Posts

1 of 3,052