MancanegaraTerbaru

Pembangunan PLTN Pertama Rusia di Turki Dimulai

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Akkuyu Nuclear JSC, anak perusahaan BUMN nuklir Rosatom dari Rusia, telah menerima Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Terbatas dari Badan Energi Atom Turki (BEAT), sebagai langkah awal dalam proses mendapatkan Lisensi Konstruksi. Akkuyu sendiri telah ditunjuk untuk memulai proyek pembangunan PLTN pertama di Turki.

Dengan IMB Terbatas ini, Akkuyu pun dapat segera memulai pekerjaan konstruksi awal dan pemasangan di semua fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir, kecuali bangunan dan struktur yang penting untuk keselamatan nuklir.

“Perolehan Izin Mendirikan Terbatas merupakan kemajuan yang signifikan untuk pelaksanaan proyek Akkuyu. Kami kini berpindah dari tahap persiapan hingga ke tahap konstruksi. Bagian utama dari pekerjaan konstruksi ini akan dilakukan oleh subkontraktor lokal,” kata Yuriy Galanchuk, Chief Executive Officer Akkuyu Nuclear JSC dalam siaran persnya yang diterima redaksi di Jakarta, Kamis (26/10/2017).

“Tugas kami selanjutnya adalah mendapatkan Lisensi Konstruksi. Kami ingin memulai pembangunan infrastruktur PLTN sesegera mungkin. Kami pun terus berkomitmen untuk selalu mematuhi standar keamanan nasional dan internasional,” tambahnya.

Baca Juga:  Breaking News: Hendry Ch Bangun Dkk Terbukti Korupsi Rp. Rp 1.771.200.000

IMB Terbatas diterbitkan setelah dilakukan kajian dan evaluasi menyeluruh terhadap dokumen yang dipasok oleh BEAT. Dalam beberapa bulan mendatang, petugas Departemen Keselamatan Nuklir BEAT akan melanjutkan evaluasinya, memeriksa kemajuan pekerjaan di lokasi PLTN, dan kemudian membuat laporan yang mengevaluasi Izin Konstruksi. Jika evaluasi CLA positif, Otoritas Energi Atom Turki akan memberikan Izin Konstruksi ke AKKUYU NUCLEAR JSC, sehingga proses konstruksi semua bangunan PLTN dan sistem nuklir dapat berjalan tanpa hambatan.

Izin Konstruksi ini diharapkan akan diterima pada paruh pertama tahun 2018.

Rusia telah mengucurkan investasi lebih dari USD 20 miliar untuk pelaksanaan proyek ini. Secara total, PLTN Akkuyu memiliki kapasitas sebesar 4,8 GW yang terdiri dari empat unit VVER-1200 dengan durasi operasional PLTN selama 60 tahun.

Sekadar informasi, Akkuyu adalah PLTN pertama di Turki, dan merupakan proyek global pertama yang dibangun dengan model Build-Own-Operate (BOO). Model bisnis ini menyediakan layanan lengkap dimana Rosatom akan menyediakan pembiayaan, rekayasa, konstruksi, penyediaan bahan bakar, komisi, pelatihan, operasi, pengelolaan limbah dan layanan decommission dari PLTN. Negara Turki mengalokasikan situs tersebut, memfasilitasi dokumen-dokumen yang diperlukan, menyediakan koneksi grid dan menjamin pembelian listrik.

Baca Juga:  BRICS: Inilah Alasan Aliansi dan Beberapa Negara Menolak Dolar

ROSATOM adalah BUMN nuklir Federasi Rusia yang menyatukan sekitar 340 perusahaan industri nuklir dan lembaga Litbang. Dengan pengalaman 70 tahun di bidang nuklir, ROSATOM bekerja dalam skala global untuk menyediakan layanan nuklir komprehensif yang berkisar dari pengayaan uranium hingga konstruksi PLTN. ROSATOM adalah pemimpin dunia dalam membangun nuklir baru, melaksanakan proyek untuk membangun delapan reaktor di Rusia dan 34 di luar negeri. Korporasi mengoperasikan 27,9 GW kapasitas nuklir di 35 reaktor di Rusia. Ini juga memegang 36% pasar pengayaan uranium global dan 17% pasar bahan bakar nuklir global. (naoenz/falencia/ed)

Editor: Eriec Dieda/NusantaraNews

Related Posts