Rubrika

Pelaksanaan Reuni 212 Dinilai Layak Dijadikan Subyek Penelitian

emrus corner, emrus sihombing, reuni akbar 212, pelaksanaan reuni 212, subjek penelitian, role model, penyampaian aspirasi, nusantaranews, panitia reuni 212
Direktur Eksekutif Lembaga Emrus Corner, Emrus Sihombing. (Foto: Kompas.com)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – KPU, Bawaslu, para aktor politik, partai politik, panitia Reuni 212 dan pemerintah disarankan agar bersama-sama membentuk tim pengkajian untuk mempelajari secara mendalam dan holistik terhadap proses perencanaan dan pelaksanaan Reuni 212.

Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Emrus Corner, Emrus Sihombing pelaksanaan Reuni 212 patut menjadi role model dalam mengelola ketika melakukan kumpul-kumpul sejumlah anggota masyarakat di satu tempat terbuka, baik dalam bentuk reuni seperti ini ke depan, silaturahmi politik, konser, perayaan pergantian akhir tahun, penyampaian aspirasi dan sebagainya yang mengikutsertakan anggota masyarakat dalam jumlah banyak.

Telepas ada muatan politik atau tidak, Emrus menyebut pelaksanaan Reuni 212 sangat sukses, tertib dan aman.

“Subyek penelitian yaitu pantia, aparat keamanan (kepolisian), pemerintah daerah dan media massa dengan pertanyaan pokok, bagaimana tahapan proses perencanaan dan pelaksanaan sehingga Reuni 212 dapat berlangsung dengan baik, tertib, aman, dan teratur, sekalipun mengikutsertakan banyak orang,” ujar Emrus, Jakarta, Senin (3/12/2018).

Baca Juga:  Kapolres Sumenep dan Bhayangkari Cabang Sumenep Berbagi Dukungan untuk Anak Yatim di Bulan Ramadan

Dia menuturkan, hasil kajian tersebut nantinya harus dapat melahirkan atau temuan model pelaksanaan suatu kegiatan yang mengikutsertakan sangat banyak orang, namun berjalan dengan tertib dan baik. Model ini, kata dia, menjadi pedoman kredibel di tanah air, dan bisa jadi rujukan negara-negara lain di seluruh dunia bagaimana mengelola (utamanya perencanaan dan pelaksanaan) suatu kegiatan di ruang terbuka yang mengikutsertakan banyak orang dengan berbagai kemasan acara, termasuk di dalam reuni semacam ini dan penyampaian aspirasi publik terhadap pemerintah.

“Dengan demikian ke depan, segala bentuk pelaksanaan kemasan acara yang mengikutsertakan banyak orang di ruang terbuka, dapat berjalan dengan baik, seperti Reuni 212 ini,” ujarnya.

Selain itu, Emrus menambahkan, dengan menggunakan model tersebut sangat bisa diantisipasi dan diminimalisasi ekses-ekses yang tidak produktif.

“Indonesia menjadi tempat studi banding bagi berbagai negara di dunia dalam mengelola kegiatan yang mengikutsertakan banyak sekali orang di ruang publik dengan berbagai kemasan acara, termasuk dalam bentuk penyampaian aspirasi publik di ruang terbuka,” pungkasnya.

Baca Juga:  BPPD Nunukan dan BNPP Gelar FGD IPKP PKSN Tahun 2023

Pewarta: Alya Karen
Editor: Banyu Asqalani

Related Posts

1 of 3,052