NUSANTARANEWS.CO – Pemerintah terus dipertanyakan maksudnya mengabaikan posisi jabatan menteri ESDM kosong. Padahal, jabatan menteri ESDM dipandang sebagai aspek paling vital pemerintahan dalam menyelesaikan persoalan Migas dan Minerba nasional yang selama ini terus mengalami ketidakpastian.
Kendati demikian, PDIP memilih jalan lain. PDIP tidak ingin latah ikut-ikutan meributkan posisi yang saat ini hanya diisi oleh pelaksana tugas pengganti mantan menteri ESDM Archandra Tahar yang dipecat karena kepemilikan kewarganegaraan ganda.
“Kita tinggal sabar menunggu saja. Itu hak prerogatif presiden,” ujar Ketua DPP PDIP Hendrawan Soepratikno saat diwawancara wartawan di Jakarta, Kamis (15/9/2016).
Menurut Hendrawan, Pilihan bisu PDIP sebenarnya bukan tanpa alasan. Ia tidak ingin kritiknya justru berbuah simalakama dengan menambah kegaduhan politik.
“Diperdebatkan entar malah tambah gaduh,” tegasnya.
Hendrawan mengusulkan supaya fokus pemikiran saat ini dialihkan pada persoalan utama menyangkut kebutuhan nyata masyarakat. Sehingga, kata dia, seluruh pihak dapat mengarahkan pikirannya pada pencarian solusi atas masalah masyarakat yang paling mendesak.
“Lebih baik gunakan energi dan pikiran untuk politik substansial,” tandasnya.(Hatiem)