PolitikTerbaru

PDIP Pasang Ahok di Posisi Wakil, Miryam: Itu Reaksi yang Gamang

NUSANTARANEWS.CO – Rencana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang akan memasang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di posisi wakil gubernur, menurut Politisi Partai Hanura Miryam S. Haryani, adalah suatu langkah politik yang gamang.

“Itu kan reaksi atas partai-partai yang belum memutuskan pasangannya. Sehingga secara psikologis politik bahwa ada reaksi yang agak sedikit gamang di situ, dan akan menimbulkan kebingungan,” ungkapnya saat ditemui di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (24/8/2016).

Justru, lanjut Miryam, hal tersebut akan semakin membuat elektabilitas Ahok makin tinggi. “Karena secara De Facto dan De Jure sudah bisa berangkat dengan 3 partai ditambah teman Ahok,” ujarnya.

Kendati demikian, Anggota Komisi V DPR RI itu mengatakan, pihaknya sangat menyambut dengan tangan terbuka jika memang PDIP memutuskan bergabung untuk mendukung Ahok.

“Kalau bagi kami, jika PDIP mau bergabung dengan kami maka thank you so much, tapi kalau Ahok ditempatkan nomor 2 maka itu tidak mungkin, karena kita khususnya Hanura sudah mengusung Ahok untuk DKI 1 bukan DKI 2 ya,” kata Miryam.

Baca Juga:  Harga Beras Meroket, Inilah Yang Harus Dilakukan Jawa Timur

Oleh karena itu, Miryam yang juga mendapat tugas sebagai Spoke Person (Juru Bicara) Tim Pemenangan Ahok menambahkan, jika PDIP jadi bergabung, maka PDIP harus menerima Ahok di posisi Gubernur DKI Jakarta dan Djarot Saiful Hidayat tetap menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

“Kami tetap membuka komunikasi politik, karena politik bukan harga mati, yang harus digarisbawahi adalah semua partai politik yang menang pemilu 2014 tidak mungkin absen dalam pilkada DKi, karena pilkada DKI miniaturnya Indonesia, dan kalau untuk terbalik (Ahok di posisi Wakil Gubernur) itu tidak mungkin, bahkan kalau Ahok tidak ada pasangan pun, dengan kucing pun Ahok pasti menang,” ungkapnya lagi. (deni)

Related Posts

1 of 41