HukumPolitik

PDIP Akan Tempuh Jalur Hukum Soal Kegeraman ‘Tabok’ Jokowi

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Foto Richard Andika/ NusantaraNews
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: Dok. NUSANTARANEWS.CO

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDI-Perjuangan (Sekjen DPP PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan akan menempuh jalur hukum terhadap para penyebar berita palsu alias hoaks yang mengaitkan Joko Widodo selaku capres nomor urut 01 dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Menurut Hasto, menempuh jalur hukum merupakan cara yang dinilai paling bermartabat dan berkeadilan untuk memberi efek jera pada penyebar hoaks.

Baca Juga:

“Tentu bagi mereka yang menyebarkan hoaks dan fitnah, bukti-bukti ada, kami laporkan ke polisi,” kata Hasto dalam rangkaian Safari Kebangsaan tahap kedua, di Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (25/11/2018) dikutip dari Antara.

Seperti diketahui, sebelumnya, capres petahana mengungkap kegeramannya terhadap penyebaran fitnah yang mengaitkan dirinya dengan PKI.

“Saya lihat di gambar kok ya persis saya. Ini yang kadang-kadang, aduh, mau saya tabok orangnya di mana saya cari betul. Saya ini sudah empat tahun di-giniin, Ya Allah sabar, sabar,” kata Jokowi di Kompleks Pemkab Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah, Jumat (23/11).

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

Ia lantas menjelaskan bahwa makna ‘tabok’ di sini ialah memproses kasusnya secara hukum. “Yang namanya menabok yaitu menabok dengan proses hukum. Tabok dengan proses hukum,” tuturnya.

Hasto pun menegaskan bahwa ‘tabok’ ala Presiden Jokowi terhadap penyebar hoaks itu berarti ada langkah hukum yang akan diambil.

“Pernyataan Pak Jokowi untuk menabok tentu saja dengan jalan hukum. Itu tidak bisa dipandang remeh, itu adalah racun bagi demokrasi. Itu adalah hoaks dan fitnah,” ucapnya.

Tak hanya itu, Hasto menegaskan kata-kata keras yang dilontarkan Jokowi bukan merupakan kampanye negatif, melainkan upaya untuk saling mengingatkan agar tidak mengorbankan pemilu dengan mengumbar kebencian, hoaks, dan fitnah.

“Pemilu jadi sarana demokrasi rakyat untuk mencari pemimpinnya. Itu yang diingatkan Pak Jokowi dengan kata-kata yang keras. Mumpung kita masih punya waktu beberapa bulan ke depan,” tutup Hasto.

Pewarta: Roby Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,153