Gaya HidupLintas NusaPeristiwaRubrika

PDAM Nunukan Raih Peringkat Pertama Se-Kaltara Sebagai BUMD Air Minum Berkinerja Terbaik

PDAM Nunukan raih peringkat pertama Se-Kaltara sebagai BUMD air minum berkinerja terbaik.
PDAM Nunukan raih peringkat pertama Se-Kaltara sebagai BUMD air minum berkinerja terbaik/Foto: Direktur dan Pimpinan PDAM Nunukan.

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – PDAM Nunukan raih peringkat pertama Se-Kaltara sebagai BUMD air minum berkinerja terbaik. Meski masih terbilang muda (dibanding BUMD lainya, Perusahaan Daeah Air Minum (PDAM) Nunukan mampu membuktikan prestasi kinerjanya. Hal tersebut dibuktikan dengan diakuinya PDAM Nunukan pada peringkat 29 dari 387 BUMD tingkat Nasional sebagai Badan Usaha Milik Daerah dengan kinerja terbaik.

Capaian ini juga menempatkan PDAM Nunukan sebagai BUMD Air Minum berkinerja terbaik atau peringkat pertama se-Kalimantan Utara dan Peringkat ketiga se – Kalimantan dan Sulawesi (Wilayah 3)

Pengakuan tersebut diberikan oleh Direktorat Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR melanjutkan penilaian yang sebelumnya dilakukan oleh Badan Peningkatan Penyelenggara Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM).

Dalam Buku yang diterbitkan Kementerian PUPR, Penilaian kinerja BUMD Air Minum dilakukan dengan metode Balance Scored Card. Penilaian tersebut juga tetap dengan menerapkan prinsip skor berimbang yang mempertimbangkan karakteristik masing-masing BUMD Air Minum.

Baca Juga:  Saat Hadiri Halal Bihalal, Camat Bungkal Harap Sekdes Tingkatkan Kinerja

“Penilaian kinerja BUMD Air Minum menggunakan 18 (delapan belas) indikator yang terbagi atas

4 (empat) aspek, yaitu aspek keuangan, aspek pelayanan, aspek operasional, dan aspek sumber daya manusia,” tulis Kementerian PUPR dalam buku nya yang sampai ke Redaksi, Sabtu (30/1).

Bobot pada aspek keuangan adalah sebesar 25%, aspek pelayanan sebesar 25%, aspek operasional sebesar 35%, dan pada bobot aspek sumber daya manusia sebesar 15%. Pada aspek operasional diberikan bobot 35%, yaitu lebih tinggi dibandingkan aspek lainnya.

“Hal tersebut juga  berdasarkan metode Analitycal Hierarchy Process yang telah disepakati bersama antara BPPSPAM, BPKP dan PERPAMSI pada waktu penyusunan petunjuk teknis penilaian kinerja tahun 2010,” demikian tertulis dalam buku tersebut.

Nilai standar pada masing-masing indikator ditetapkan dengan memperhatikan perbedaan karakteristik BUMD Air Minum Kabupaten/Kota. Hasil penilaian 4 (empat) aspek tersebut dikelompokkan dalam 3 (tiga) kategori kinerja BUMD Air Minum yaitu:

  1. Sehat, dengan nilai kinerja lebih dari 2,8.
  2. Kurang Sehat, dengan nilai kinerja 2,2 sampai dengan 2,8.
  3. Sakit, dengan nilai kinerja kurang dari 2,2.
Baca Juga:  PPWI Adakan Kunjungan Kehormatan ke Duta Besar Maroko

Diketahui, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, jumlah BUMD Air Minum yang dinilai kinerjanya meningkat setiap tahun. Pada tahun 2018 berjumlah 374, tahun 2019 berjumlah 380 dan tahun 2020 berjumlah 387.

Hasil penilaian kinerja terhadap 387 BUMD Air Minum pada tahun 2020 adalah sebanyak 239 BUMD. Air Minum Sehat (61,76%), 96 BUMD Air Minum Kurang Sehat (24,81%) dan 52 BUMD Air Minum Sakit (13,44%).

Menanggapi pengakuan dari Kementerian PUPR tersebut, Direktur PDAM Nunukan, Masdi mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan yang telah diberikan. Menurut Masdi, prestasi yang dicapai tersebut dapat tercapai atas kegotongroyongan dan sinergitas antara PDAM dengan Pelanggan.

Tak bisa dipungkiri, ungkap Masdi,  capaian ini juga tak lepas dari suport dan dorongan dari Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid selaku Dewan Pembina PDAM Nunukan dan juga suport dari Sekretaris Daerah Nunukan, Serfianus yang juga sebagai Dewan Pengawas PDAM Nunukan

Pencapaian ini suatu bentuk bukti perhatian, suport dan sinergi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk PDAM Nunukan.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Hadiri Harlah Pakuwaja ke 30 Tahun

“Kita mengcapkan syukur kepada Allah yang telah memberi kekuatan, terimakasih kepada Ibu Asmin Laura dan Bapak Serfianus yang tak henti memberi suport kepada kami dan terimaksih yang tak terhingga dari kami kepada para pelangan yang selalu bersinergi dengan kami,” tutur Masdi.

Lebih lanjut Masdi menyatakan bahwa setinggi apapun penghargaan, hal itu bukan sebagai alasan untuk lupa, lalai dan jumawa. Namun ia menegaskan bahwa penghrgaan tersebut akan menjadi cambuk pemicu semangat agar kedepan semakin meningkatan pelayanan kepada pelanggan.

“Kami berlindung kepada Tuhan agar terhindar dari sikap ujub dan jumawa. Kami justru bertekat akan menjadikanya sebagai cambuk pemicu semangat dalam meningkatkan etos kerja melayani msyarakat,” tegas Masdi. (ES)

Related Posts

1 of 3,049