NUSANTARANEWS.CO – Setelah resmi menjadi WNI, Archandra Tahar tengah dirumorkan akan diangkat kembali sebagai menteri ESDM. Mencuatnya memasukkan kembali Archandra ke dalam kabinet kerja tersebut mengundang respon dari berbagai kalangan.
Wasekjend Pengurus Besar Nahdhatul Ulama Sultonul Huda meminta presiden tidak harus menunjuk Archandra sebagai menteri ESDM. Menurutnya, terdapat banyak sosok yang kompeten di bidang Migas yang dapat dipercaya presiden untuk mengemban tugas menteri ESDM.
Sulton mengatakan justru publik akan menilai aneh jika Archandra dipaksakan untuk duduk kembali di kursi menteri ESDM.
“Seolah pemerintah memberikan keistimewaan yang berlebihan kepada seseorang (Archandra). Disini pemerintah terkesan kurang kreatif,” ujar Sulton saat diwawancarai di Jakarta, Minggu (11/9/2016).
Sulton mengungkapkan alasan keahlian dan kemampuan Archandra sejatinya tidak kuat untuk memaksakan yang bersangkutan menjabat menteri. Karena jika memang benar Archandra memiliki kelebihan, presiden bisa saja menempatkannya diposisi konsultan utama atau staf ahli menteri.
“Masih banyak Sumber Daya Manusia dari entitas anak negeri yang lebih solutif untuk menjadi menteri ESDM,” ucapnya.
Presiden, lanjut Sulton, perlu mempertimbangkan berbagai aspek dalam menentukan seseorang menduduki kursi menteri. Hal yang dikhawatirkan, kata dia, penunjukan Archandra sebagai menteri ESDM justru menghadirkan polemik yang berpengaruh pada stabilitas politik.
“Toh selama ini mengganti seseorang, mengganti menteri ini, menteri itu, pun tidak merubah terlalu banyak. Masalah yang dihadapi tidak begitu saja selesai. Sebenarnya yang paling utama dipikirkan, apakah masalahnya di orangnya atau di kondisinya. Karena kalau tidak akar masalahnya yang dicari sejernih mungkin, dalam kondisi yang tidak memungkinkan pasti dia (Archandra) tidak bisa membangun dengan baik,” paparnya. (Hatiem)
