Khazanah

PBNU: Konsepsi Cinta Tanah Air Sebagian Dari Iman

Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini/Foto nusantaranews via dokumentasi PBNU
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini/Foto nusantaranews via dokumentasi PBNU

NUSANTARANEWS.CO – Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) menyerukan nasonalisme dan dakwah ramah dalam acara Konferensi Ulama Internasional (KUI) di Pekalongan, Jawa Tengah, pada 27-29 Juli 2016. PBNU begitu apresiat terhadap pagelaran konferensi bersifat bela negara itu.

Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini menyebut pelaksanaan KUI sangat tepat dimana nilai-nilai nasionalisme semakin pudar di masyarakat. Selain itu, PBNU juga memberikan catatan penting bahwa terdapat tiga nilai utama yang dibahas dalam KUI.

“PBNU menilai bahwa apa yang digagas oleh Jamiyyah Ahlith Thoriqoh Mu’tabaroh An-Nahdliyyah sangat tepat di tengah semakin memudarnya nilai-nilai nasionalisme di masyarakat,” katanya melalui keterangan tertulis yang disampaikan, Sabtu (30/1/2016).

Adapun tiga nilai utama yang dimaksud PBNU salah satu diantaranya adalah konsepsi cinta tanah air.

“Pertama, konsepsi cinta tanah air sebagaian dari Iman merupakan platform yang terus dijadikan landasan para ulama untuk memberikan asupan semangat kepada generai muda untuk lebih memiliki semangat mencintai tanah airnya,” ujar Helmy.

“Kedua, Islam nusantara, sebagaimana Islam yang dibawa oleh Wali Songo sangat akomodatif dan kompromistis terhadap budaya lokal. Ini adalah bukti faktual bahwa Islam tersebut bersifat Rahmatan Lil Aalamin,” jelasnya.

Sedangkan bagian ketiganya adalah jalan dakwak yang digunakan para ulama atau habib di Indonesia pada umumnya yakni jalan yang santun dan ramah. “Metode dakwah seperti ini tentu sangat lebih efektif dibandingkan metode dakwah lainnya semisal dengan cara memaksakan kehendak,” tuturnya. (RB/MRH/SS)

Related Posts

1 of 12