NUSANTARANEWS.CO – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul ulama (PBNU) Said Aqil Siradj memandang organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) adalah kelompok yang hendak merongrong keutuhan NKRI yang telah memiliki asas sendiri selama puluhan tahun. Menurut Said, ideologi HTI tidak cocok di Indonesia.
Hal itu disampaikan Said usai menghadiri Silaturrahmi Nasional (Silatnas) Gerakan Ayo Mondok di Taman Candrawilwatikta, Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (14/5/2016).
“HTI ini adalah sekelompok umat Islam yang ingin mendirikan khilafah. Jelas bertentangan dengan Pancasila, dengan konstitusi kita, jelas itu,” katanya seperti dikutip Kompas.
Perjuangan HTI yang menolak asas tunggal Pancasila, kata dia jelas tidak sesuai dengan spirit nasionalisme dan sejarah Indonesia. Pasalnya, Indonesia kata Said tidak sama seperti negara-negara Timur Tengah.
“Itu kalau Timur Tengah silakan. Tapi kalau di Indonesia tidak cocok,” imbuhnya.
Said mengusulkan kepada pemerintah Indonesia untuk membubarkan saja organisasi HTI.
“Justru itu usulan (membubarkan HTI) dari NU kok. Sudah lama,” cetusnya.
Sekadar informasi, HTI adalah harokah Islam yang bertujuan mengembalikan kaum muslimin untuk kembali taat kepada hukum Islam. Organisasi ini berkali-kali menyatakan penolakannya terhadap asas tunggal Pancasila dan hendak menggantikannya dengan Khilafah Islamiyah.
Di Timur Tengah, HTI dikenal sebagai sebuah organisasi partai politk dengan sebutan Partai Pembebasan Islam (hizb al-tahrir al-islami).
Pemerintah Indonesia tengah mengkaji lebih dalam organisasi HTI.
“Ini sedang dilakukan penelitian, pembahasan bersama dengan Kemendagri. Nanti hasilnya ya kita lihat lah, belum ada laporan ke saya,” ujar Jaksa Agung HM Prasetyo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/5/2016) lalu.
Prasetyo tak menampik HTI akan dibubarkan kerena terus-menerus merongrong Pancasila.
“Ya saya kira (HTI) termasuk, yang sekarang jadi trending topic kan itu (HTI),” tandasnya. (eriec)