NUSANTARANEWS.CO – Semangat dan fokus H Ayep Zaki tidak pernah surut dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa yang mampu membangun kehidupan adil dan makmur. Beliau terus mempersiapkan, memperjuangkan dan mewujudkannya melalui pembangunan lembaga pendidikan dari mulai satuan pendidikan paling dini (pendidikan usia dini) hingga satuan pendidikan menengah.
H Ayep Zaki meyakini bahwa pembentukan karakter manusia itu dimulai dari usia pra lahir hingga 3 tahun. Itu disebut masa emas anak. Di masa itu, anak akan meradar dan menyerap informasi sebanyak-banyaknya sebagai bahan pembentukan karakter awal dirinya.
Sehingga sejak dini anak-anak berhak mendapat informasi pendidikan yang benar dan nyaman, serta penuh kasih sayang dengan lingkungan yang saling mendukung.
Pendidikan usia dini (PAUD) Doa Bangsa yang didirikan oleh H Ayep Zaki mengedepankan pembangunan kepribadian (character building). Yakni karakter yang patuh terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sikap jujur, ikhlas dan amanah yang selaras dengan karakter bangsa yang sedang dikembangkan oleh pemerintah dan ini sangat mendukung upaya revolusi mental yang sangat positif bagi kelangsungan bangsa dan negara ini.
Program pendidikan karakter PAUD Doa Bangsa sejalan dengan program pemerintah yaitu Peraturan Presiden Nomor 87/2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Dalam Perpres itu disebutkan bahwa penguatan pendidikan karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi hati dan pikiran, rasa dan ucapan, serta fisik atau raga dengan pelibatan dan kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Terjadinya harmonisasi antara hati, ucapan dan fisik atau raga adalah inti dari kejujuran, keikhlasan dan amanah yang menjadi moto H Ayep Zaki dalam mempersiapkan dan membangun generasi yang mampu mewujudkan Indonesia sejahtera, adil dan makmur.
Program pemerintah yang menguatkan PAUD, seiring dengan program H Ayep Zaki yang terus membangun dan mengembangkan PAUD. Hingga saat ini sudah ada 19 lembaga PAUD Doa Bangsa yang terdapat di Tanggerang, Banjarbaru, Balikpapan, Pekanbaru dan akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan ekonomi Doa Bangsa yang juga tidak lepas dari arahan dan binaannya.
Beliau mengatakan oleh karena pendidikan itu merupakan induk semang kebudayaan, maka kunci untuk memperbaiki kebudayaan ini sangat tergantung kepada keseriusan generasi lama dengan berbagai pengalamannya dalam membangun mimbar pendidikan generasi baru menuju kehidupan yang lebih baik. Begitulah siklus kehidupan bergulir dan berjalan. (aprm/gdn)
Editor: A Pramono & Gendon Wibisono