Budaya / SeniPuisi

Patung Negeri Budak Iblis

Puisi Muhammad Alamsyah

PATUNG

Lemah pasrah patah rebah
Lihatlah
Jiwanya mati
Lengking jarinya menulis takdir pada tanah
Air langit menjilat debu keningnya
Netra pada pigura diam
Rintih memecah ingin
Berilah kehidupan
Meski hanya semalam pada pajangan

Patung
Tamat ditelan tamak
Belum termakna cerita Tuhan di lipatan selendangnya
Mematung
Mati rasa tuannya pada malam dalam pahatan

Maros, 05 juni 2017

NEGERI BUDAK IBLIS

Alam kelabu
Hamparan gelap menelan jiwa
Berpijak pada ruang kepalsuan

Tiang pelayaran di anjungan kapal retak
Gemuruh petir dari barat
Melukis riwayat
Kebenaran sembunyi
Tak nampak pada jalan menuai bakti

Antara dirgantara
Para praja berjaga
Suara sepatu militer tua
Di jalan bergaris darah
Tak seirama dalam perang menantang
Suara bakti kemanusiaan didustakan
Lempar jauh dari kehidupan

Pelor bahkan teluh lempar  terlempar
Air mata dari mata yang buta
Adalah makna kebohongan belaka

Terlalu sempit bumi
Dihuni perempuan sundal
Lahir dari rahim ibu yang mandul
Di jalan, zina tak bisa dijinakkan
Apalagi ekstasi  perlahan bunuh generasi

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Dalam birokrasi
Di payung demokrasi
Hukum jadi mayat
Dikafani aturan dari duit siapa yang berdaulat

Inilah negeri budak-budak iblis
Bergulat melumat cacat
Jadi parket di palsukan dalam persil sejarah bangsa

Maros, 2010-2017

Baca Puisi-puisi lain karya Muhammad Alamsyah

Muhammad Alamsyah, lahir di Maros, 17 September 1985. Aktif menulis puisi, cerpen dan  esai. Aktif dalam kegiatan seni- budaya baik skala lokal maupun nasional. Lelaki yang akrab di safa Alam, bergabung dalam beberapa sanggar seni dan bengkel teater serta sanggar lukis di Maros, Sulawesi Selatan. kecintaanya terhadap seni sastra tidak membuat bakatnya dalam seni lukis terlupakan. Giat cipta lukisan -lukisan eksperimental yang abstrak dan natural.

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 115