Politik

Patung Jenderal Perang Cina di Tuban, Pengamat Politik: Wujud Kongkrit Invasi Cina

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengamat Politik, Muslim Arbi mengatakan, pembangunan dan peresmian patung jenderal perang Cina di Tuban merupakan wujud konkrit invasi Cina di Indonesia.

“Ini (peresmin patung jenderal perang Cina di Tuban, _red) bisa dibaca sebagai wujud kongkrit invasi Cina. Ingat Invasi Mongol (meski bukan Cina). Tapi bisa saja invasi itu memberi inspirasi Cina untuk mewujudkan imperialisme Cina Modern,” kata Muslim Arbi saat dikonfirmasi nusantaranews.co baru-baru ini.

Apalagi, kata dia, dengan Strategi OBOR nya, One Belt One Road nya. Di bawah Xi Ji Ping dengan pembangunan patung Dewa Perang Cina itu, dapat di artikan bahwa itu sudah dapat dibaca sebagai mile stones-nya Cina mematok, kekuatan Cina (RRC), sudah di mana sekarang?

“Jika melihat kekuatan Para Taipan Cukong yang kangkangi ekonomi, keuangan, dan mulai merbah politik dan hukum dalam kasus Ahok, dan mafia kekuasaan begitu kuatnya cengkram Istana, bisa saja kelompok itu bermain,” ujarnya.

Baca Juga:  Ketuk Rumah Warga Ajak Coblos Nomor 2, Dulur Bu Lilik Optimis Khofifah-Emil Menang Tebal di Surabaya

Menurut aktivis Gerakkan Aliansi Laskar Anti Korupsi (GALAK) ini, beberapa pernyataan seperti: NKRI bukan Ayah Kandung tapi Ayah tiri, dan kesetiaan kepada Tanah Leluhur, yang pernah di contoh oleh om Liem, maka bisa saja, OBOR-Xi itu operatornya mereka.

“Apalagi volume Utang RRC di Era Jokowi ini gila-gilaan, begitu nyata dan mencolok mata. Maka ekspansi imperialisme Cina semakin mulus. Apalagi settingan perpolitikan semakin jauh dari Nuansa Demokratik,” ungkapnya.

Ia menambahkan, tercermin dari kekalahan Ahok di Pilgub DKI beberapa waktu lalu, kriminalisasi Ulama dan Aktifis Kritis, keluarnya Perppu no 2/2017 yang akan memberangus suara-suara kritis Ormas maupun individua, termasuk lahir nya UU Pemilu dengan PT 20 %. Itu semua tidak bisa di anggap sebagai sebuah keniscayaan politik rezim belaka.

“Apalagi Tantanga  Pak Kwik Kian Gie, bahwa Taipan berada di belakang PDIP belum terbantahkan,” ujar dia menandaskan.

Pewarta/Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 9