Berita UtamaMancanegaraTerbaru

Pasukan NATO di Afghanistan Diduga Menista Al-Qur’an

Pasukan NATO di Afghanistan Diduga Menista Al-Qur'an
Pasukan NATO di Afghanistan diduga menista Al-Qur’an/Ilustrasi pasukan NATO.

NUSANTARANEWS.CO, Kabul – Pasukan NATO di Afghanistan diduga menista Al-Qur’an. Seorang komandan senior Amerika Serikat bergegas meminta maaf setelah mengetahui sebuah selebaran NATO di Afghanistan menghina Islam.

Dilansir Sputnik, selebaran bernada penghinaan itu didistribusikan oleh pasukan AS di Provinsi Parwan, sebelah Utara Kabul. Selebaran itu menunjukkan seekor anjing putih bertumpu pada seekor singa di bagian spanduk Taliban, padahal spanduk itu berisi sebuah ayat Al-Quran.

Insiden ini memicu kemaraham umat Islam di Afghanistan. Sebab, dalam Islam menghubungkan citra anjing dengan salah satu teks agama yang paling suci dianggap sangat tidak sopan dan menyinggung perasaan.

Di atas gambar anjing dan singa itu, selebaran tersebut meminta orang-orang untuk melaporkan pemberontak (Taliban) kepada pihak keamanan. “Ambil kembali kebebasan anda dari anjing-anjing teroris dan bekerja sama dengan pasukan koalisi sehingga mereka bisa menghancurkan musuh anda,” bunyi tulisan yang terdapat pada gambar tersebut.

Baca Juga:  Apakah Orban Benar tentang Kegagalan UE yang Tiada Henti?

Kampanye informasi adalah metode umum yang digunakan oleh pasukan pemerintah dan koalisi dengan maksud agar membuat orang berbalik melawan Taliban dan kelompok pemberontak lainnya. Namun, jika tak hati-hati terkadang gambar yang digunakan untuk selebaran bisa membuat terjadinya kesalahpahaman dan menimbulkan konflik baru.

Setelah kejadian itu, Gubernur Parawn Mohammad Hasem mengutuk selebaran tersebut sebagai tindakan yang tidak dapat dimaafkan dan mengatakan bahwa penyelidikan akan dilakukan.

“Mereka yang telah melakukan kesalahan tak termaafkan, propaganda atau bagian media pasukan koalisi akan diadili dan dihukum,” katanya.

Dilaporkan bahwa seorang komandan senior AS di Afghanistan meminta maaf atas selebaran tersebut. “Rancangan selebaran tersebut secara keliru memuat sebuah citra yang sangat menyinggung baik umat Islam maupun agama Islam,” kata Mayor Jenderal James Linder dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (6/9).

“Saya dengan tulus meminta maaf. Kami memiliki rasa hormat yang mendalam terhadap Islam dan mitra Muslim kami di seluruh dunia, “katanya, menambahkan bahwa penyelidikan akan diadakan untuk mencari penyebab insiden ini dan meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang membuat dan menyebarkan gambar tersebut.

Baca Juga:  RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Buka Depo Farmasi Rawat Jalan 2: Meningkatkan Pelayanan dan Kemudahan Bagi Pasien

Insiden ini bukan pertama kalinya. Pada tahun 2012 silam, seorang komandan AS juga harus meminta maaf setelah salinan Al-Qur’an dan teksnya dibakar secara tidak sengaja di Pangkalan Udara Bagram dekat Kabul. Insiden tersebut memicu demonstrasi besar di Kabul dan provinsi lain di mana beberapa orang terbunuh.

Pada kesempatan lain, sebuah film dari Marinir AS yang buang air kecil di tubuh pejuang Taliban yang tel;ah tewas menimbulkan pelanggaran luas, yang mengarah ke penyelidikan dan tuntutan pidana. (ed)

(Editor: Eriec Dieda)

Related Posts

1 of 7