Pasokan Logistik ke Kepulauan Terancam Macet, Sumenep Madura Butuh Pelabuhan Alternatif

Pasokan logistik ke kepulauan terancam macet, Sumenep Madura butuh pelabuhan alternatif
Pasokan logistik ke kepulauan terancam macet, Sumenep Madura butuh pelabuhan alternatif.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Pasokan logistik ke sejumlah daerah kepulauan di Madura terancam macet. Pasalnya, saat ini sedang dilakukan renovasi dermaga pelabuhan Kalianget Sumenep Madura.

Ketua Perkumpulan asosiasi travel dan angkutan barang di Kabupaten Sumenep Fauzi mengatakan berharap proyek rehabilitasi dermaga Pelabuhan Kalianget tidak berdampak pada hilir mudik pengiriman logistik ke kepulauan.

“Kami sebagai warga, berharap adanya kegiatan rehabilitasi pelabuhan Kalianget ini tidak mengganggu arus logistik atau angkutan barang ke kepulauan di Kabupaten Sumenep,” kata Fauzi saat wadul ke fraksi NasDem DPRD Jatim, Senin (14/3).

Menurut Fauzi, sedianya saban hari pengiriman logistik ke kepulauan di Kabupaten Sumenep melewati Pelabuhan Kalianget. Jumlahnya bisa puluhan bahkan hingga ratusan ton selama 24 jam.

Sehingga, pihaknya berharap sebelum proyek itu dikebut, Pelabuhan alternatif harus sudah disediakan terlebih dahulu. Jika tidak maka bisa mengganggu suplai ke kawasan kepulauan.

“Efeknya bisa kelangkaan barang di kepulauan, kalau ada pun mungkin akan sangat mahal. Jangan sampai terjadi kemiskinan baru,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua  Komisi D DPRD Jatim Muhammad Ashari mengatakan keberadaan pelabuhan alternative sangat penting, dimana posisinya diharapkan tidak mengganggu pasokan kebutuhan logistik bagi warga di kepulauan Madura.

“Maka, kami mendorong Gubernur terkait dengan dermaga alternatif yang harus dibangun di pelabuhan Kalianget tersebut,” kata politisi asal fraksi NasDem ini.

Ashari sependapat jika proyek perbaikan itu tidak boleh mengganggu aktivitas perekonomian warga. Apalagi, menyangkut logistik. Sebab, pelabuhan Kalianget termasuk kawasan sibuk.

“Kalau tidak ada alternatif maka yang paling dirugikan adalah orang kepulauan. Jangan sampai ini terjadi,” ungkapnya. (setya)

Exit mobile version