Lintas Nusa

Pasca Tragedi Kapal Arin Jaya, Pemkab Sumenep Diminta Serius Urus Transportasi Laut

Para Korban Meninggal dalam Peristiwa Kecelakaan Kapal Arina Jaya Berhasil Dievakuasi. (Foto: Mahdi/NUSANTARANEWS.CO).
Para Korban Meninggal dalam Peristiwa Kecelakaan Kapal Arina Jaya yang Berhasil Dievakuasi. (Foto: Mahdi/NUSANTARANEWS.CO).

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Atas insiden kecelakaan Kapal Motor (KM) Arin Jaya di perairan Sumenep pada 17 Juni 2019 lalu, Pemkab Sumenep diminta serius siapkan moda transportasi laut. Hal ini disampaikan salah satu tokoh kepulauan Sumenep, Azasi Hasan.

Sebelumnya, kapal berpenumpang 60 orang ini hendak menyeberang dari Gowa-gowa ke Dungkek, Sumenep. Namun di tengah perjalanan antara Pulau Sapudi dan Pulau Giliyang, kapal mengalami musibah. Akibatnya 21 orang dikabarkan meninggal dunia.

Menurut Azasi, Pemkab Sumenep seharusnya sejak awal bisa menyediakan transportasi laut yang terjangkau bagi masyarakat kepulauan di Sumenep, guna menekan angka kecelakaan laut di wilayah itu.

Ia mengatakan, dirinya bisa merasakan bagaimana penderitaan masyarakat kepulauan yang harus bertaruh nyawa, karena minimnya transportasi laut yang memadai. Akibatnya, masyarakat menggunakan perahu rakyat yang dibuat dan dikelola warga sebagai satu-satunya moda transportasi.

“Kita sangat terpukul dengan musibah ini. Seharusnya sejak awal Pemkab Sumenep menyediakan moda transportasi laut yang memadai untuk menunjang aktifitas masyarakat kepulauan,” kata Azasi, Rabu (26/06/2019).

Baca Juga:  Wercok Anita Diduga Intervensi Penanganan Kasusnya, Alumni Lemhannas Desak Kapolres Pinrang Dicopot

“Pasalnya, untuk rute pendek masyarakat lazimnya menggunakan Kapal Layar Motor yang dibuat dari kayu. Sehingga tingkat keamanannya sangat rendah. Masyarakat terpaksa menggunakan KLM, karena memang tidak punya pilihan lain,” imbuhnya.

Menurut Azasi, Sumenep adalah daerah yang memiliki banyak pulau kecil yang terpisah dari Madura. Sedikitnya 48 pulau berpenghuni dan 78 pulau tidak berpenghuni di kabupaten ujung timur Madura itu. Di antaranya Pulau Gua-Gua, pulau berpenghuni yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Raas. Pulau Gua-Gua satu di antara beberapa pulau yang terpisah dari Pulau Raas.

“Dalam keadaan mendesak, masyarakat kepulauan terpaksa menggunakan KLM yang tingkat keamanannya sangat kecil. Apalagi di utara Pulau Sapudi yang langsung berhadapan dengan laut Jawa, gelombangnya sangat tinggi. Sehingga potensi terjadi kecelakaan sangat besar,” tegas bankir di salah satu bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.

Apalagi kata dia, sebagian besar kebutuhan pokok masyarakat yang terletak di wilayah kepulauan didatangkan dari daratan Sumenep, Bali, Banyuwangi sampai Penarukan.

Baca Juga:  Tolak Pemimpin Omon-Omon, Milenial Jawa Timur Rame-Rame Sumbang Suara Tebal Khofifah di Pilgub

“Sehingga sarana transportasi laut yang memadai sejatinya merupakan kebutuhan mendesak bagi masyarakat yang berdiam di wilayah kepulauan,” tegas Azasi.

Azasi mengaku bahwa insiden tenggelamnya KM Arin Jaya menunjukkan minimnya keberpihakan Pemkab Sumenep secara khusus kepada persoalan yang dihadapi masyarakat kepulauan sejak lama. Dia berharap Pemkab Sumenep bisa memberikan perhatian lebih kepada kebutuhan masyarakat kepulauan. (Muchlas Jaelani)

Related Posts

1 of 3,050