HukumPolitik

Pasca Setnov, Golkar Butuh Pemimpin Legitimate bukan Temporary

NusantaraNews.co, Jakarta – Inisiator GMPG (Generasi Muda Partai Golkar) Mirwan Bz Vauly menyampaikan situasi dan kondisi mutakhir, dimana Setya Novanto (Setnov) selaku ketua umum partai Golkar telah ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), maka langkah pertama yang tentu harus dilakukan DPP Golkar dan Organ DPD dari seluruh daerah serta keluarga besar Partai Golkar adalah terlebih dahulu harus berada di satu kesamaan prinsip, nilai nilai, azas dan anutan sesuai bible konstitusi partai (AD/ART).

Disamping itu, kata Mirwan, kasus dan kondisi yang menimpah Setya Novanto sekarang ini adalah persoalan krusial dan fundamental yang sangat bertentangan dengan semangat untuk mencapai tujuan tujuan mendasar partai. “Mengganggu kerja-kerja praktis politik partai menghadapi tahun politik yang sudah di depan mata,” tegas Mirwan di Jakarta, Rabu (22/11/2017).

“Bertentangan dengan spirit pembangunan kultur politik berintegritas internal kader dan juga proses pembangunan pendidikan karakter kehidupan berpolitik berbangsa dan bernegara,” imbuh Mirwan.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Berharap Semenisasi di Perbatasan Dapat Memangkas Keterisolasian

Selain itu, kata dia, kesamaan pandangan juga bahwa posisi Nahkoda, seorang Ketua Umum sebagai pemimpin tertinggi yang dipilih secara legitimate melalui forum tertinggi bernama Munaslub itu penting kedudukan dan keberadaanya secara politik maupun mekanisme praktis managerial organisasi partai, terutama dalam menjaga soliditas semua kader partai yang datang dari berbagai aneka rupa latar belakang dan kepentingan.

“Kesamaan pandangan atas semangat dan nilai nilai itu dulu yang penting secara cepat dan sederhana perlu terkonsolidasi dengan baik sehingga menjadi guiding (pengantar) untuk memudahkan dalam mengambil sikap bersama berikutnya yakni menonaktifkan Ketua Umum yang sdh tersangka dan sdh ditahan,” jelas Mirwan.

“Saya kira sampai saat ini sudah terlihat banyak expresi, sikap dari pengurus di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) beserta Dewan Kehormatan, Dewan Pembina, Dewan Pakar dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang menyatakan sikapnya, agar segera digelar rapat pleno untuk menindaklanjuti kondisi ini,” kata dia lagi.

Baca Juga:  Andi Muhammad Akbar Serahkan Formulir Bakal Calon Bupati Nunukan ke PDI Perjuangan

Ditambahkan Mirwan, berangkat dari kesamaan prinsip mendasar itu pula yang memudahkan segenap pengurus partai mencari formulasi yang lebih tepat, bijaksana dan memiliki daya rekat yang tinggi, tentu dengan minimal impact yang bisa berpotensi memelihara kecurigaan berkepanjangan.

“Terpulang kepada semua kader golkar, terutama pengurus DPP, apakah akan mencari pengganti sementara ataukah segera menentukan jadwal untuk mencari pengganti yang legitimate. Menurut saya dalam kondisi begini, saatnya DPP PG menempuh cara yang legitimasi politiknya lebih kuat dalam pergantian kepemimpinan bukan lagi bersifat sementara,” tandas Mirwan.

Pewarta/Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 27