KesehatanPeristiwa

Pasca Ditutup Bupati Sumenep, PT. Tanjung Odi Lakukan Tes Swab

Pasca ditutup Bupati Sumenep, PT. Tanjung Odi lakukan tes swab
Pasca ditutup Bupati Sumenep, PT. Tanjung Odi lakukan tes swab. Foto : Bupati Sumenep saat sidak ke PT Tanjung Odi

NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Pasca ditutup Bupati Sumenep, PT. Tanjung Odi lakukan tes swab sebagai tindak lanjut pencegahan penyebaran Covid-19, karena banyak karyawan pabrik yang dnyatakan reaktif dan positif Covid-19. Pihak perusahaan lalu bergerak cepat melakukan tes swab kepada 100 lebih karyawannya. Tes dengan mesin PCR (polymerase chain reaction) tersebut difokuskan kepada karyawan yang sebelumnya diketahui reaktif saat dilakukan pemeriksaan rapid test.

“Tes swab yang dilakukan hari ini melibatkan 13 tenaga medis, karyawan yang hadir perhari ini kurang lebih 100 karyawan,” kata Pejabat Sementara (Pjs) Kasie Personalia General Affair PT Tanjung Odi, Ricky Cahyo, Kamis (25/6).

Ricky menjelaskan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumenep bahwa jumlah karyawan Tanjung Odi yang reaktif saat rapid test sebanyak 168 orang. Namun, lebih dari sepekan lalu, beberapa di antara mereka sudah dilakukan pemeriksaan swab oleh Gugus Tugas di Labkesda.

“Selama penutupan pabrik mulai 23 Juni-7 Juli 2020, pihak manajemen saat ini fokus melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan karyawan,” terangnya

Baca Juga:  Peduli Bencana, PJ Bupati Pamekasan Beri Bantuan Makanan kepada Korban Banjir

Dihubungi terpisah, kepala pabrik PT Tanjung Odi Riski Komari menyampaikan, puluhan karyawannya yang terinfeksi Covid-19 bukan terpapar saat sedang bekerja di perusahaan.

Pihaknya mengaku perusahaan memahami tengah beroperasi di masa pandemi. Sehingga, sejak awal perusahaan ketat menerapkan standar operasional prosedur (SOP) sesuai protokol Covid-19. Di antaranya dengan melaksanakan rapid test massal terhadap seluruh karyawan sesuai arahan pemerintah pusat maupun pemerintah kabupaten.

“Ketika itu ada jeda libur Lebaran. Jadi, pelaksanaan rapid test kami lakukan sebelum mereka masuk kerja kembali (3-4 Juni),” tuturnya.

Riski Komari tidak sependapat terhadap penyebutan Tanjung Odi sebagai klaster baru penyumbang pasien Covid-19 terbanyak di Kabupaten Sumenep. Sebab, karyawan yang dinyatakan positif corona belum tentu terinfeksi di pabrik rokok tersebut.

“Penularan Covid-19 bisa terjadi terlebih dulu di mana saja. Bisa dari rumahnya maupun tempat-tempat lain yang mereka kunjungi sebelumnya. Ini yang perlu diklarifikasi dan diluruskan,” pungkas Riski Komari.(md)

Related Posts

1 of 3,049