NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Muhaimin Iskandar adalah sosok paling potensial menjadi wakil presiden selanjutnya. Di usianya yang relatif masih muda, pria yang akrab disapa Cak Imin sudah punya segudang pengalaman di birokrasi pemerintahan dan kancah perpolitikan nasional.
Tak hanya pengalaman, pria kelahiran Jombang, Jawa Timur ini punya elektabilitas mentereng dibanding sosok-sosok lainnya. Sebuah survei Alvara Research Center misalnya menyebutkan bahwa Cak Imin berada di posisi teratas dari 10 tokoh Islam yang layak menjadi calon wakil presiden (21,7%). Ia lebih unggul dibandingkan Anies Rasyid Baswedan dan sejumlah nama lainnya.
BACA JUGA: Cak Imin Sebut di Antara Tokoh Islam, Saya Tertinggi untuk Next Wapres
Cak Imin adalah politisi muda. Pengamat politik Hanta Yuda menyebut, Cak Imin punya modal yang cukup baik dan layak maju dalam Pilpres 2019 nanti. Selain itu, Cak Imin juga disebutnya mewakili representasi muslim Indonesia.
Disandingkan siapapun pada Pilpres 2019 nanti, Cak Imin dinilai cocok. Menjadi cawapres Joko Widodo dia cocok, begitu juga jika disandingkan dengan Prabowo Subianto.
Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Arief Poyuono menilai, dari sisi politik dan dukungan, Cak Imin adalah yang paling punya kekuatan dan akan menambah kekuatan elektabilitas Prabowo Subianto. “Jika dijadikan cawapres oleh Prabowo Subianto,” kata Arief kepada NusantaraNews, Jakarta, Selasa (27/2/2018).
BACA JUGA: Pengamat Sebut Cak Imin Cocok Jadi Cawapres
Arief menilai, jika Prabowo Subianto dan Cak Imin dipasangkan sebagai capres-cawapres pada Pilpres 2019 mendatang, niscaya pasangan ini akan bisa secara bulat merebut suara di Pulau Jawa khususnya dan luar Jawa pada umumnya.
“Artinya, suara di Pulau Jawa akan bisa bulat direbut oleh Prabowo-Muhaimin,” tegas Arief.
Karenanya, kata dia, bila Prabowo-Cak Imin dipasangkan, akan menjadi hal yang menarik pada pemilihan presiden dan wakil presiden yang tinggal menghitung hari. Potensi pasangan ini menang, kata Arif, tentu sangat besar.
Pewarta: Alya Karen
Editor: Eriec Dieda
