Gaya HidupKesehatan

Parfum dan Minyak Esensial Dapat Merusak Kesehatan

NUSANTARANEWS.CO – Produk wewangian adalah salah satu produk yang dapat dikatakan tidak pernah terlepas dari kehidupan kita sehari-hari. Dari mulai pakaian, wewangian ruangan, kamar tidur peralatan mandai dan lain sebagainya tidak lepas dari kandungan parfum di dalamnya.

Wewangian telah menjadikan kita merasa tergantung terhadapnya, kita hanya akan merasa nyaman jika mengenakannya dan merasa diri kita lebih menarik, mengatur suasana hati tertentu dan menutupi bau alami tubuh kita.

Menurut sebuah buku baru parfum dan produk pewangi esensial ternyata juga dapat memiliki efek yang mengganggu kesehatan kita.

Efek ini mungkin sebenarnya telah banyak ditemukan sebelumnya berupa hal-hal yang umum dirasakan seperti merasa sakit kepala saat mencium bau parfum, asma, ruam hal ini sebagaimana yang tertulis dalam buku berjudul ‘The Case Against Fragrance’ yang ditulis oleh Kate Grenville.

Hal tersebut juga berkaitan dengan sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2014 yang menemukan bahwa ¾ wanita dengan migrain disebabkan oleh bau dan bau parfum adalah penyebab utama yang biasa muncul.

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

Dilansir dari The Independent, dalam buku tersebut Grenville mengingat bagaimana dia terpesona dengan bau parfum ibunya saat ia kecil. Tapi dia justru terinspirasi untuk menyelidiki efek yang berbau artifisial terhadap kesehatan kita saat dia memasang pewangi di pintu kamar hotelnya untuk menangkal bau diffusers di koridor.

Yang mengejutkan baginya saat mengadakan penelitian untuk penyusunan bukunya tersebut adalah bahwa dirinya kemudian mengetahui bahwa hampir semua parfum dan pewangi modern dibuat dengan menggunakan bahan kimia buatan. Hal tersebut diungkapkan Grenville  dalam sebuah wawancara dengan The Guardian.

Hal lain yang ia temukan juga tidak kalah mengejutkan bahwa minyak esensiaal yang biasanya menjadi dasar dalam pembuatan minyak wangi ternyata juga memiliki efek toksik, sifat yang memungkinkan wewangian dapat merangsang reaksi kekebalan tubuh sebagaimana diungkapkan Ian Musgrave seorang dosen senior di farmakologi Universitas Adelaide.

Senyawa yang bernama B-damascenone sebagai contohnya, merupakan senyawa yang terkandung dalam minyak esensial mawar yang apabila digunakan dalam jumlah yang besar dapat memicu reaksi alergi. Sementara 1,8-cineol yang biasanya memberi aroma ‘seperti’ aroma minyak kayu putih jika digunakan dalam jumlah besar dan terus menerus dapat menyebabkan kerusakan hati.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

“Bacalah ‘The Case Against Fragnance dan anda mungkin tidak akan pernah berpikir sama (seperti halnya yang anda pikirkan saat ini tentang minyak wangi) tentang keharuman. Jika anda telah merasakan penderitaan dari keharuman secara diam-diam, anda akan tahu bahwa anda tidaklah sendirian,” tulis Musgrave di The Conversation.

Sebelumnya kita mungkin telah mengetahui dampak dari carbon yang biasanya terdapat dalam produk wewangian memang memiliki dampak yang kurang baik bagi lingkungan. Nah, kali ini mungkin temuan di atas akan lebih meningkatkan kesadaran kita akan kesehatan diri kita sendiri. Hal terbaik adalah mengurangi penggunaan parfume dan produk wewangian berbahan kimia lainnya, serta memilih wewangian alami dan mencoba melepaskan diri dari ketergantungan parfum saat ini juga.

Penulis: Riskiana
Editor: Romandhon

Related Posts

No Content Available