Politik

Panglima TNI Membantah Disebut Berpolitik

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo soal isu pembelian 5.000 pucuk senjata oleh instansi non militer dinilai politis. Gatot membantah anggapan itu.

“Di sini (DPR) tempat banyak orang berpolitik, kan? Kalau orang berpolitik di sini, itu bodoh yang saya lakukan. Konstituen saya pada kabur semuanya,” ujar Gatot usai jadi pembicara dalam diskusi PKS di gedung DPR kemarin yang ditulis, Kamis (28/9/2017).

Gatot mengaku, dia tak mungkin berpolitik karena akan ditinggal oleh pihak-pihak. Lagi pula, menurut dia, ucapannya di publik sering ditentang. Oleh karena itu, lanjut dia, tak mungkin ia sedang berpolitik.

“Iya kan, konstituen saya kabur kan sebagian. Buktinya banyak yang berseberangan. Kalau saya politik, (misalnya) oh kamu baik-baik, kok PKI baik-baik semuanya, baik semuanya, ini kan. Nah, itu baru (berpolitik),” jelas Gatot.

Sebelumnya, Ketua Setara Institute Hendardi menyoroti mengenai isu panas 5.000 pucuk senjata. Hendardi menyarankan Presiden Jokowi agar berhati-hati menyikapi polemik yang bermula dari pernyataan Gatot.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Berharap Semenisasi di Perbatasan Dapat Memangkas Keterisolasian

“Presiden Jokowi mesti berhati-hati mengambil sikap atas Panglima TNI. Karena Panglima TNI sedang mencari momentum untuk memperkuat profil politik bagi dirinya, cara-cara politik yang tidak etis yang sedang diperagakannya secara perlahan menjadi layu sebelum berkembang,” kata Hendardi, Senin (25/9).

Pewarta: Ricard Andhika
Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 32