HukumPolitikTerbaru

Panglima TNI Ditolak AS, Muncul Spanduk ‘Pulangkan Warga Amerika’

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Spanduk penolakan pada warga Amerika Serikat nampak terpasang di kawasan Kemang, Jakarta Selatan dan jembatan penyeberangan orang Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Spanduk itu muncul setelah sebelumnya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ditolak masuk ke Amerika Serikat saat ingin menghadiri undangan dari Panglima Angkatan Bersenjata AS Jenderal Joseph F Durford, Jr.

Spanduk itu terpampang besar di samping pertigaan yang mengarah ke Jalan Antasari, daerah Kemang yang dimana seringkali warga negara asing berlalu lalang. Spanduk putih itu bertuliskan “Pulangkan warga Amerika dari Indonesia.”

Setiap pengendara yang lewat dipastikan turut memperhatikan tulisan di spanduk tersebut saat sedang menunggu lampu merah. Namun mereka hanya membaca sekilas dan melanjutkan perjalanan saat lampu lalu lintas sudah menjadi warna hijau.

Tak ada tulisan keterangan organisasi mana yang memasang spanduk itu. Tak diketahui juga mengapa spanduk dipasang di kawasan Kemang.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Selatan Ujang Hermawan mengatakan, spanduk tersebut baru terpasang hari ini karena kemarin belum terlihat atau adanta laporan mengenai spanduk tersebut.

Baca Juga:  Tim PPWI Lakukan Kunjungan Silahturahmi kepada Kepala Balai TNUK

Pihak Satpol PP Jaksel akhirnya melepas spanduk itu karena dikhawatirkan menuai kericuhan dengan adanya spanduk itu. Tentang keberadaan spanduk itu juga sudah dilaporkan ke Polsek Mampang untuk diselidiki siapa yang memasang.

Spanduk serupa juga terpasang di JPU Dukuh Atas. Ujang mengatakan, keberadaan spanduk itu atas laporan warga. Sejauh ini baru diketahui spanduk itu terpasang di dua lokasi. Namun saat ini petugas tengah menyisir wilayah DKI Jakarta untuk memastikan tak ada spanduk sejenis.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ditolak masuk ke Amerika Serikat pada Sabtu (21/10). Gatot bersama istrinya dijadwalkan pergi ke AS demi mengahdiri undangan dari Panglima Angkatan Bersenjata AS Jenderal Joseph F Durford, Jr. untuk menghadiri acara konferensi bernama Chiefs of Defence conference on country violent Extremist organizations (VEOs) di Washington pada 23-24 Oktober 2017 mendatang.

Kabar penolakan ini disampaikan pihak Emirates, yang merupakan maskapai penerbangan yang membawa Jenderal Gatot bersama istrinya ke negeri Paman Sam.

Baca Juga:  PWI Minta Ilham Bintang dan Timbo Siahaan Ditegur Keras, Ini Jawaban Dewan Kehormatan

Gatot seharusnya menumpang pesawat Emirates EK 0357 dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng sekitar pukul 17.00 WIB. Sejumlah administrasi dan kelengkapan visa pun sudah dilaporkan dan telah dipenuhi Gatot bersama sejumlah delegasi Indonesia lainnya.

Namun, beberapa saat sebelum keberangkatan, Badan perlindungan perbatasan dan bea cukai AS mengeluarkan informasi pemberitahuan bahwa Gatot dan istrinya tidak diperkenankan memasuki wilayah AS.

Pemerintah AS melalui kedutaan besarnya di Jakarta sudah meminta maaf. Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia Erin Elizabeth McKee juga telah bertemu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. McKee memastikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo kini sudah bisa masuk ke wilayah AS.

Ia pun mengungkapkan penyesalan atas insiden perjalanan Gatot ke Washington DC yang harus dibatalkan menyusul larangan masuk dari Badan Perlindungan Perbatasan dan Bea Cukai AS pada Sabtu lalu.

Wakil Dubes AS Erin menyatakan maaf, namun menurut Menlu Retno penyesalan saja tidak cukup. Apalagi isu Jenderal Gatot yang ditolak masuk ke AS ini juga sudah ikut jadi bahasan media internasional.

Baca Juga:  Pererat Silaturrahmi, KAHMI Aceh Adakan Buka Puasa Bersama

“Tetapi saya sampaikan bahwa itu saja tidak cukup. Kami tetap perlukan penjelasan kenapa peristiwa itu sampai terjadi,” kata dia.

Reporter: Richard Andika
Editor: Romandhon/NusantarNews

Related Posts

1 of 40